Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Senjata Pemusnah Massal' Milik Hitler Akan Dilelang di AS

'Senjata Pemusnah Massal' Milik Hitler Akan Dilelang di AS Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah telepon yang digunakan oleh Adolf Hitler selama Perang Dunia Kedua akan dilelang di Amerika Serikat. Telepon berwarna merah yang sudah mengelupas sebagian catnya itu, terukir nama pemimpin Nazi beserta lambang Nazi di atasnya. Perangkat komunikasi tersebut ditemukan di bunker Berlin pada Mei 1945.

Tentara Soviet memberikannya kepada seorang perwira Inggris, Brigadir Sir Ralph Rayner, sebagai sebuah souvenir tak lama setelah Jerman menyerah.

Rumah lelang Alexander Historical Auctions mengatakan penawaran di Chesapeake City, Maryland, akan dilepas dengan harga US$100 ribu. Diperkirakan, telepon yang sedang dilelang oleh putra Sir Ralph Ranulf tersebut dapat terjual senilai US$300 ribu.

Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (19/2/2017), pejabat rumah lelang Bill Panagopulos mengatakan telepon itu adalah "senjata pemusnah massal" karena digunakan Hitler untuk memberi perintah yang mengambil banyak nyawa selama perang, seperti dilaporkan Associated Press.

Telepon rilisan Siemens yang memiliki logo swastika dan simbol elang tersebut digunakan untuk menyampaikan perintah brutal kepada penjaga kamp konsentrasi Yahudi, jenderal-jenderalnya di medan pertempuran, dan di antara keduanya. Telepon itu juga digunakan Hitler untuk mengatur pembunuhan ipar lelakinya.

Ranulf (82) memutuskan untuk melelang telepon itu karena merasa sudah tua dan benda-benda bersejarah seperti itu seharusnya tidak tersimpan di dalam lemarinya.

"Saya berharap pembeli telepon ini akan memajangnya dan mengisahkan latar belakangnya. Ini adalah perangkat jahat bila Anda memikirkan fungsinya saat itu. Ini adalah instrumen mematikan Hitler," kata Ranulf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: