Pelaku usaha di bidang perhiasan emas optimis permintaan terhadap perhiasan emas di dalam negeri akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Komisaris Utama PT Hartadinata Abadi Ferriyady Hartadinata mengungkapkan kondisi ekonomi dalam negeri yang semakin membaik dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah menjadi alasan kuat.
"Indonesia merupakan salah satu pasar perhiasan emas terbaik. Sejak lama emas lekat dengan tradisi, kultur, dan derajat sosial masyarakat Indonesia. Jadi, kami yakin pasar perhiasan emas di dalam negeri terus bertumbuh," kata Ferriyady dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Atas dasar keyakinan itu, lanjutnya, perusahaan menaikkan target penjualan emas menjadi 600 kg per bulan pada tahun 2017.
"Pada 2003 kami hanya melayani permintaan perhiasan emas sekitar 100-150 kg per bulan. Sejalan dengan bertumbuhnya pangsa pasar perhiasan emas di dalam negeri, kami mengalami pertumbuhan sebesar 20-25% setiap tahunnya. Namun, untuk tahun ini target kami tetap 20-30%," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Euromonitor International Jasmine Seng mengungkapkan industri perhiasan dalam negeri diprediksi bakal tumbuh 7,8% selama kurun waktu 2016-2021. Studi lembaganya mengungkapkan industri perhiasan sepanjang 2016 tumbuh 13% atau senilai Rp21 triliun. Untuk tahun ini, pertumbuhan industri tersebut diyakini kian meningkat, ditopang permintaan pasar yang menunjukkan tren kenaikan.
Ia mengungkapkan kendati kinerja perekonomian tahun lalu lesu, industri perhiasan? tetap berkilau. Hal ini disebabkan dorongan status sosial yang mendorong masyarakat berbelanja perhiasan.
"Di pihak lain, banyak pihak yang membeli perhiasan dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berinvestasi dan mengikuti tren fesyen terkini," ungkap Jasmine.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement