Industri perhiasan dalam negeri diprediksi kembali tumbuh dibandingkan tahun lalu. Hal ini didorong oleh kondisi ekonomi Indonesia yang semakin stabil dan permintaan pasar yang diperkirakan terus naik.
Global Industry Analyst Personal Euromonitor Internasional Jasmine Seng mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukan didapatkan ?industri perhiasan dalam negeri tumbuh 13% atau Rp21 triliun sepanjang tahun 2016.
Dia mengatakan kondisi ekonomi yang lesu pada tahun lalu sama sekali tidak berdampak pada pertumbuhan industri perhiasan. Faktor utama pertumbuhan tersebut disebabkan oleh dorongan status sosial yang menyebabkan masyarakat berbelanja perhiasan.
"Di pihak lain, banyak pihak yang membeli perhiasan dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berinvestasi dan mengikuti tren fashion terkini," ?ujar dia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (20/2/2017).
Dia menjelaskan perhiasan emas atau perak menduduki peringkat pertama tumbuh signifikan. Emas bahkan mendominasi jual beli perhiasan dengan pangsa pasar sekitar 59% dari total nilai jual beli perhiasan tahun lalu. Sementara untuk perak sebesar 18% dan ?jenis perhiasan lain sebesar 14%.
"Produk yang paling banyak diminati adalah cincin dan kalung, baik untuk kebutuhan pernikahan maupun untuk kebutuhan konvensional lain," kata dia.
Sementara untuk tahun ini, Jasmine mengaku belum bisa memprediksi ?pertumbuhannya. Meski demikian, dia optimistis industri perhiasan akan terus tumbuh sering dengan meningkatkan masyarakat kelas menengah dan perbaikan kondisi ekonomi nasional.
Komisaris Utama PT Hartadinata Abadi Ferriyady Hartadinata mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar perhiasan emas terbaik. Sejak lama emas melekat dengan tradisi, kultur, dan derajat sosial masyarakat Indonesia. Bersamaan dengan kondisi ekonomi yang membaik dan bertumbuhnya masyarakat kelas menengah, permintaan terhadap emas di dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Pada 2003 kami hanya melayani permintaan perhiasan emas sekitar 100-150 kg per bulan. Sejalan dengan bertumbuhnya pangsa apasar perhiasan emas di dalam negeri, kami mengalami pertumbuhan sebesar 20-25% setiap tahunnya. Kami yakin pasar perhiasan emas di dalam negeri terus bertumbuh sejalan dengan kondisi ekonomi yang membaik dan tren fashion yang makin beragam," kata dia.
Di lain pihak pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri perhiasan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data 2015, jumlah unit industri perhiasan dan aksesoris di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp10,45 triliun yang menyerap tenaga kerja sebanyak 43.348 orang dan menghasilkan devisa US$3,31 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement