Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jerman Berupaya Maksimal Pertahankan Yunani di Wilayah Euro

Jerman Berupaya Maksimal Pertahankan Yunani di Wilayah Euro Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Berlin -

Jerman harus melakukan semua, yang dapat dilakukan, untuk menjaga Yunani tetap di wilayah euro, kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel dalam wawancara.

Pernyataan itu muncul seiring dengan ketegangan baru Athena dengan kreditor internasional terkait dana talangan.

Yunani dan kreditornya sepakat pada Senin melanjutkan perundingan kajian atas dana talangan, mengurangi jalan buntu, yang mengancam memblokir pencairan bantuan lain dari program bantuan keuangan senilai 86 miliar euro.

"Saya pikir, itu hanya benar jika negara besar, kuat dan stabil seperti Jerman melakukan semua, yang bisa, untuk menjaga Eropa tetap bersatu," kata Gabriel kepada Funke Mediengruppe, kata kutipan wawancaranya, yang akan diterbitkan penuh pada Rabu.

"Athena harus tetap berpegang pada perjanjian yang pernah dibuat dan kami harus bergabung untuk melakukan semuanya untuk akhirnya mengupayakan negara itu dan orang-orang yang menderita kembali bangkit baik secara ekonomi maupun sosial - dalam zona Euro," kata Gabriel, anggota dari Partai Sosial Demokrat (SPD), mitra junior dalam pemerintahan gabungan Kanselir Angela Merkel.

Pada awal bulan ini, Pemerintah Jerman mengatakan blok itu masih tetap bersatu pada kebutuhan untuk menstabilkan ekonomi Yunani meskipun indikasi pendapat yang berbeda antara kaum konservatif dan SPD.

Pada Selasa, anggota senior parlemen konservatif, Hans-Peter Friedrich, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa ia percaya Jerman tidak akan kembali mendukung pinjaman untuk Yunani jika Dana Moneter internasional mengundurkan diri dari program dana talangan.

Sebelumnya, ribuan petani Yunani menggelar pawai secara simbolis di Athena dalam protes terhadap babak baru kenaikan pajak dan peningkatan sumbangan asuransi sosial yang berlaku pada 1 Januari tahun ini.

Lebih dari 2.000 orang berkumpul di luar Kementerian Pembangunan Desa dan berpawai ke Gedung Parlemen Yunani sambil meneriakkan slogan anti-kemakmuran dan mengibarkan spanduk.

Saat satu delegasi menyerahkan resolusi yang menjabarkan tuntutan mereka ke Parlemen, para petani membagikan kol secara gratis di Bundaran Syntagma.

Menurut Komite Petani Penghalang Jalan Nasional, mereka meminta penghapusan kenaikan pajak yang diberlakukan sebagai bagian dari kebijakan talangan yang diberlakukan oleh pemberi kredit kepada Yunani. Mereka memintah pelaksanaan tindakan guna menyokong sektor pertanian.

Petani itu menuntut tunjangan penghasilan bebas-pajak sebanyak 12.000 euro (12.688 dolar AS) setiap tahun dengan tambahan 3.000 euro per anak, bahan bakar bebas-pajak dan harga jaminan minimum buat produk mereka.

Mereka juga meminta penurunan usia minimum pensiun, perlindungan dari penyitaan rekening bank kurang dari 15.000 euro dan "pemangkasan" 30 persen utang mereka dari pinjaman sebanyak 200.000 euro.

Petani pengunjuk rasa tersebut mengeluhkan bahwa setelah tujuh tahun kemakmuran, mereka tak bisa memenuhi kewajiban keuangan dan mendukung keluarga mereka, kata Xinhua. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: