Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SEC Bongkar Fraud Akuntansi Homex dengan Pencitraan Satelit

Oleh: Diaz Priantara, Profesional dalam bidang Assurance, Accounting, Tax, GRC, Anti Fraud Practitioners

SEC Bongkar Fraud Akuntansi Homex dengan Pencitraan Satelit Kredit Foto: Diaz Priantara
Warta Ekonomi, Jakarta -

SEC di awal bulan Maret menerbitkan pengumuman resmi tentang tuduhan praktik fraud kepada perusahaan pengembang asal Meksiko?bernama Desarrolladora Homex S.A.B. de C.V (Homex).

Homex?adalah salah satu perusahaan pengembang perumahan terbesar di Meksiko. Homex?terbukti melakukan fraud akuntansi dengan mengakui penjualan palsu (fiktif) 100.000 unit rumah selama tiga tahun pelaporan keuangan (2009-2011).

Dalam melakukan fraud investigation, SEC menggunakan teknik pencitraan satelit. Konyolnya Homex, melalui teknik itu, SEC membuktikan bahwa pada sebagian besar lahan tidak ada pekerjaan grounding dan bangunan yang dianggap terjual nyatanya tetap belum terbangun. Akibat praktik fraud akuntansi ini, pengguna laporan keuangan akan membaca pendapatan Homex?tampak bagus.

Yang sebenarnya adalah pendapatan dari penjualan rumah telah dengan sengaja dibuat lebih saji 355% atau US$3,3 miliar oleh manajemen Homex.

Pada pengumuman resminya SEC tidak menyatakan adanya sanksi denda kepada Homex, SEC biasanya mengenakan sanksi denda besar kepada korporasi yang merugikan publik karena skandal akuntansi dan skandal keuangan yang dilakukan korporasi. SEC hanya mengenakan suspensi perdagangan saham Homex?dan melarang Homex?menjual saham baru di Amerika Serikat selama lima tahun. Skandal akuntansi Homex?memberikan pelajaran sebagai berikut:

1. Homex?adalah perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika Serikat. Fraud akuntansi oleh Homex?jelas memberikan dampak kerugian kepada pemegang saham. Pada umumnya harga saham emiten yang melakukan fraud menjadi sangat rendah atau tidak bernilai.

Pemegang saham atau investor menderita kerugian karena penurunan harga saham itu. Atau, seringkali emiten yang melakukan fraud mengalami atau mengajukan kebangkrutan. Homex?ternyata mengajukan kebangkrutan di Meksiko?pada tahun 2014.

2. Pengungkapan skandal akuntansi oleh korporasi memakan waktu yang lama. Pada kasus ini, Homex?melakukan fraud akuntansi dengan meninggikan penjualannya selama periode tahun 2009 s.d 2011. Namun, investigasi fraud ini baru menghasilkan pengungkapan pembuktian pada tahun 2017.

3. Pengungkapan skandal akuntansi oleh korporasi (emiten) yang efektif adalah oleh Otoritas Jasa Keuangan. SEC memainkan tugas penegakan hukum atas penyimpangan yang dilakukan emiten di Amerika Serikat. Otoritas pasar modal memiliki kewenangan yang besar dalam melakukan investigasi fraud dan mengenakan sanksi.

4. Auditor intern semestinya mampu mendeteksi fraud akuntansi. Namun karena keterbatasan "independensi" kesungkanan auditor intern dan ?atau tata kelola perusahaan yang lemah maka fraud akuntansi yang melibatkan manajemen tidak terungkap. Apapun alasannya, auditor intern paling tidak harus meningkatkan kompetensinya dalam mendeteksi fraud akuntansi.

Sementara itu, organ pengatur dan pengawas tata kelola di dalam perusahaan wajib meningkatkan kualitas dan keefektifan pengawasannya terhadap laporan keuangan.

5. Akuntan publik sebagai penyedia jasa asuransi atas laporan keuangan malahan semestinya mampu mendeteksi fraud akuntansi. Namun nyatanya, banyak sekali fraud akuntansi yang gagal terdeteksi dan menjadi skandal besar setelah laporan auditor independen terbit.

Akuntan publik bisa saja menjadi pihak yang diperdaya oleh manajemen korporasi dengan pemberian data dan informasi yang palsu. Apapun alasannya, akuntan publik wajib meningkatkan kompetensi dan menerapkan standar profesinya dengan baik sehingga tidak mengalami audit failure karena gagal mendeteksi fraud akuntansi yang material. Akuntan publik adalah garda yang turut melindungi kepentingan publik dari fraud laporan keuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: