Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibawa Jauh-Jauh dari Arab, Eskalator Raja Salman Tak Terpakai

Dibawa Jauh-Jauh dari Arab, Eskalator Raja Salman Tak Terpakai Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eskalator Raja Salman bin Abdulazis As-Saud dari Arab Saudi masih berfungsi dengan baik ketika dites, kata Humas PT Jasa Angkasa Semesta Martha Lory Fransisca.

"Sebelumnya dites terlebih dahulu oleh pihak kerajaan dan berjalan, makanya saya juga kaget karena tidak bisa semua orang sembarang sentuh," kata Martha di Jakarta, Minggu.

Eskalator elektrik yang hendak digunakan Raja Salman bin Abdul Azis As Saud tiba-tiba tidak berfungsi saat ketibaan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, pada Sabtu (4/3) malam. Martha mengatakan seluruh pemeriksaan dan tes eskalator elektrik tersebut dilakukan oleh pihak kerajaan.

"Kita hanya menangani loading (menaikkan barang ke pesawat) dan unloading?(menurunkan barang dari pesawat) saja, 100 persen bukan wewenang kami untuk melakukan pengecekan," katanya.

Dia menambahkan eskalator tersebut disimpan di area steril sejak didatangkan ke Denpasar. Martha juga mengatakan saat proses menurunkan eskalator pun tidak ada masalah. Saat ini pihak Kerajaan Arab Saudi tengah melakukan pengecekan penyebab rusaknya eskalator elektrik yang didatangkan langsung dari negaranya itu.

"Soal penyebabnya kami tidak tahu," katanya.

Karena eskalator tersebut rusak, Raja Salman turun dengan menggunakan "invalid passanger lift" (IPL) milik PT JAS. Martha menuturkan biasanya IPL tersebut digunakan ketika keadaan darurat dan kebutuhan khusus.

"Jadi, intinya kami sudah memiliki rencana A, B dan C untuk berbagai situasi mendesak," terangnya.

JAS dipercaya menangani seluruh kargo penerbangan Kerajaan Arab Saudi di Jakarta dan Bali. Khusus di Bali, rangkaian penerbangan kunjungan kenegaraan itu telah dimulai pada 16 Februari 2017. Bentuk kedatangan tim observasi dan bermacam-macam kargo seperti dua unit Mercy S600 pada 17 Februari dan satu elektrik elevator pada 22 Februari.

Sebanyak enam penerbangan yang ditangani JAS di Jakarta pada 1 Maret dan lima penerbangan pada 4 Maret di Denpasar mulai pukul 13.45 WITA - 20.50 WITA, dan salah satunya adalah penanganan penerbangan Raja Salman yang tiba pada 17.45 WITA. Dua tangga penumpang berhasil ditempelkan dengan baik ke badan pesawat, sementara eskalator yang akan digunakan Raja Salman rusak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: