SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama manajemen Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) merealisasikan rekomendasi DPRD Sumenep, Jawa Timur, agar melakukan sosialisasi tambahan mengenai rencana pengembangan Lapangan Gas MAC kepada warga Pulau Giligenting dan Giliraja.
"Semoga dengan sosialisasi tambahan itu membuat warga Pulau Giligenting dan Giliraja lebih paham dan selanjutnya memberikan dukungan kepada HCML pada setiap kegiatannya," ujar Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Moh Fatah Yasin di Sumenep, Rabu (8/3/2017).
Sejak Selasa (7/3), Fatah bersama perwakilan HCML berada di Sumenep untuk memberikan sosialisasi tambahan bagi warga Pulau Giligenting dan Giliraja atas rencana pengembangan Lapangan Gas MAC.
Sosialisasi tambahan itu merupakan rekomendasi rapat dengar pendapat yang digagas pimpinan Komisi I DPRD Sumenep pada 21 Februari 2017.
Rapat tersebut digelar oleh pimpinan Komisi I DPRD Sumenep untuk menindaklanjuti aspirasi warga Pulau Giliraja dan Giligenting yang menilai manajemen HCML tidak melakukan sosialisasi atas rencana pengembangan Lapangan Gas MAC.
Sebelumnya, pada 7 Februari 2017, sekitar 50 warga Pulau Giliraja berdemonstrasi di depan Kantor DPRD dan Bupati Sumenep guna meminta manajemen PT HCML transparan dalam melaksanakan kegiatannya.
Namun, dalam rapat di DPRD Sumenep itu terungkap SKK Migas Perwakilan Jabanusa dan manajemen PT HCML telah melakukan sosialisasi di Aula Kantor Kecamatan Giligenting dengan mengundang para kepala desa setempat dan perwakilan warga.
"Hal-hal yang terjadi sebelumnya tidak usah diperdebatkan lagi. Pada prinsipnya, kami bersama perwakilan manajemen HCML sudah datang ke Pulau Giligenting dan selanjutnya ke Giliraja untuk melakukan sosialisasi," kata Fatah.
Ia menjelaskan, setiap kontraktor kontrak kerja sama (K3S) membutuhkan dukungan warga di daerah sekitar operasi dalam melakukan setiap tahapan eksplorasi dan eksploitasi migas.
Sosialisasi dan silaturrahim merupakan hal yang harus dan perlu dilakukan oleh manajemen K3S supaya warga di daerah sekitar operasi itu paham dan selanjutnya memberikan dukungan.
"Aktivitas yang dilakukan K3S sebenarnya kegiatan Pemerintah. Namun, semuanya itu tetap butuh dukungan warga agar kegiatan Pemerintah yang ditugaskan sekaligus dilaksanakan oleh K3S berjalan lancar dan tanpa hambatan di lapangan," ujarnya.
Lapangan Gas MAC Blok Madura Strait yang dikelola HCML berada di sekitar 25 kilometer di sebelah selatan Pulau Giligenting dan Giliraja, Kecamatan Giligenting.
Head of Relations HCML Hamim Tohari menjelaskan, pihaknya akan melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka eksploitasi Lapangan Gas MAC pada kisaran akhir 2018 hingga pertengahan 2019.
Hasil eksplorasi lapangan gas tersebut yang dilakukan pada 2012-2013 dinilai bagus dan selanjutnya akan dikembangkan oleh HCML dengan didahului oleh penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Selain itu, beberapa waktu lalu, manajemen HCML melakukan survei laut untuk mengetahui kedalaman, arus dan kondisi tanah bawah laut.
Selain untuk mengetahui sekaligus menentukan peralatan dalam rangka kegiatan atau tahapan selanjutnya, hasil survei laut juga bagian dari penyusunan dokumen Amdal.
"Kami sebenarnya telah melakukan sosialisasi atas rencana pengembangan lapangan gas tersebut di Aula Kantor Kecamatan Giligenting beberapa waktu lalu. Namun, ternyata memang dinilai kurang dan selanjutnya kami melakukan sosialisasi tambahan," kata Hamim.
Ia menjelaskan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan SKK Migas Perwakilan Jabanusa setelah rapat dengar pendapat yang digagas pimpinan Komisi I DPRD Sumenep merekomendasikan sosialisasi tambahan.
Setelah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait, sosialisasi tambahan bagi warga Pulau Giligenting dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Giligenting pada Selasa (7/3) dan bagi warga Pulau Giliraja di rumah Kepala Desa Banbaru, Suciati, pada Rabu ini.
Kepala Desa Lombang (Pulau Giliraja), Juherman meminta peristiwa yang terjadi sebelum sosialisasi tambahan itu menjadi pelajaran bagi SKK Migas dan HCML pada khususnya.
"Kami paham dengan kegiatan yang dilakukan HCML itu merupakan bagian dari tugas Negara. Namun, tolong jangan buat warga kami kaget dan terkejut. Caranya, sosialisasi harus dilakukan secara merata dengan tetap berkoordinasi dengan para kepala desa," katanya dalam forum sosialisasi tambahan di Pulau Giliraja.
Sementara tokoh masyarakat Desa Banbaru (Pulau Giliraja), Bambang Hermanto berharap manajemen HCML tidak melupakan warga Pulau Giligenting dan Giliraja ketika Lapangan Gas MAC telah berproduksi.
"Kami ingatkan lebih awal supaya dicatat oleh manajemen HCML dan tentunya juga oleh SKK Migas Perwakilan Jabanusa," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement