Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur optimistis dapat melaksanakan program sejuta rumah yang diprogramkan pemerintah karena kendala selama ini yang ada hanya pada izin pemerintah daerah.
"Kalau di Jatim paling yang sulit hanya soal izin dari pemerintah daerah, lainnya belum ada, sehingga REI Jatim optimistis bisa melaksanakan program pemerintah itu sesuai target," kata Ketua REI Jatim Happy Gunawarman di Surabaya, Senin (13/3/2017).
Happy mengatakan, REI Jatim menarget sebanyak 25 ribu Rumah Sejahtera Tapak (RST) bisa digarap selama tahun 2017, sebab dari target itu yang sudah terealisasi sekitar 8.000 unit pada tahun 2016.
"Di Jatim ada sebanyak 1.500 pengembang aktif, dan kini anggaran prasarana, sarana, dan utilitas sudah turun Rp5 miliar untuk 10 lokasi, dari tahun lalu yang masih Rp1 miliar per lokasi. Oleh karena itu kami optimistis masih bisa terlaksana," katanya.
Sementara itu, Happy mengaku beberapa pengembang juga sedang melobi pemerintah terkait penghapusan "BI Checking" calon konsumen penerima bantuan kredit perumahan, baik subsidi atau komersial.
"Mayoritas rumah yang dibangun pengembang sulit diakses masyarakat karena persoalan gagal proses di perbankan. Bahkan, 90 persen dikarenakan tidak lulusnya dari kewajiban BI Checking," katanya.
Oleh karena itu, Happy meminta perbankan berbenah dengan sistem yang selama ini banyak merugikan masyarakat, agar calon konsumen kredit perumahan bisa diberikan banyak kemudahan.
"Sebab, menjadi tidak masuk akal apabila sesama penerima gaji misal Rp1,8 juta tetapi ada yang bisa menerima KPR dan ada pula yang tidak bisa karena hanya persoalan masa lalu yang sudah rampung," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP REI Paulus Toto Lusida sebelumnya mengatakan target REI secara nasional mampu mendorong capaian sejuta rumah dengan target sebanyak 500.000 unit, dan dalam dua tahun berjalan rata-rata mencapai 200.000 unit yang terserap. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement