Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Sucorinvest Perkirakan IHSG Capai 6.100

2017, Sucorinvest Perkirakan IHSG Capai 6.100 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini diperkirakan mampu mencapai 6.100 poin mengingat banyaknya faktor pendukung meski kondisi politik, khususnya Pilkada DKI Jakarta, agak panas.

"Kami memperkirakan IHSG pada taun ini 6.100, sementara suku bunga surat utang 10 tahun Indonesia sebesar 6,5 persen," kata Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul W pada acara Capital Market Update di Surabaya, Selasa (14/3/2017).

Jemmy menjelaskan faktor pendukung kenaikan indeks itu yakni saham sektor perbankan yang "bluechip" di bursa saat ini masih dalam posisi termurah. Selain itu sektor usaha BUMN masih terus melakukan revitalisasi dan konsolidasi.

Sementara harga batubara saat ini mencapai angka tertinggi di tengah rendahnya harga minyak mentah yang merupakan bagian terbesar dalam biaya produksi.

Faktor lainnya adalah sektor infrastruktur akan mendapat keuntungan dari meningkatnya biaya anggaran sehubungan dalam tahun ini tidak ada lagi pemangkasan anggaran.

Sementara itu, Analis Investasi Sucorinvest Asset Management Billy Budiman mengatakan kondisi politik saat ini belum begitu berdampak terhadap pasar modal karena kondisinya masih menjamin adanya kejelasan. "Selama tidak ada kerusuhan, pengusaha dan pelaku pasar modal siap menghadapi itu," katanya.

IHSG) BEI pada Selasa ditutup menguat 22,21 poin atau 0,21 persen menjadi 5.431,58 poin, salah satunya karena didorong oleh aksi beli investor asing, kata analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji.

Bima Setiaji menambahkan penguatan IHSG juga dibantu oleh laporan Biro Statistik Nasional China (NBS) yang memperlihatkan data produksi industri naik 6,3 persen pada Februari dibandingkan dengan peride sama tahun sebelumnya, data itu juga lebih tinggi dari prediksi yang sebesar 6,2 persen.

Di sisi lain, lanjut dia, kekhawatiran investor mengenai kenaikan suku bunga AS juga cenderung mereda. Investor sudah mengantisipasi kebijakan itu pada Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 14-15 Maret 2017 ini, sehingga investor kembali fokus pada kinerja emiten sepanjang 2016. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: