Yahoo Inc yang mengungkapkan dua pelanggaran data besar-besaran pada tahun lalu, mengklaim telah bebas dari aksi peretasan. Yahoo menyatakan telah berhasil menghapus akar penyebab dari skandal peretasan tersebut. Berdasarkan penyelidikan internal Yahoo, peretas berhasil meniru cookies sehingga dapat meretas akun email penggunanya.
Yahoo mengatakan bahwa sekitar 32 juta akun pengguna yang diakses oleh penyusup dalam dua tahun terakhir menggunakan cookies yang ditiru. "Berdasarkan penyelidikan, kami yakin pihak ketiga yang tidak berwenang mengakses kode milik perusahaan untuk belajar bagaimana untuk meniru cookies tertentu," kata Yahoo, seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Cookies yang dipalsukan memungkinkan para hacker untuk dapat membobol akun pengguna email tanpa harus menggunakan password. Namun, kini Yahoo mengaku berhasil menghilangkan cookies sehingga pihak ketiga tidak lagi dapat menggunakannya untuk mengakses akun email.
Sebagai informasi, cookies adalah serangkaian teks yang disimpan pada komputer oleh situs yang sedang dikunjungi. Yang menarik, Yahoo juga menuding salah satu negara sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peretasan akun email.
"Ada aktor yang disponsori oleh negara. Mereka bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan di tahun 2014, yang mempengaruhi 500 juta akun email," kata Yahoo.
Yahoo juga mengatakan pada Desember bahwa data dari lebih dari 1 miliar akun pengguna Yahoo telah diretas pada bulan Agustus tahun 2013, menjadikannya pelanggaran terbesar dalam sejarah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement