Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Layani Penukaran Uang di Daerah Terpencil

BI Layani Penukaran Uang di Daerah Terpencil Bank Indonesia (BI) memberikan layanan penukaran uang rupiah yang rusak, seperti sobek, dimakan rayap atau ada sebagian yang terbakar. Masyarakat dapat membawa uang rupiah (asli) yang rusak ke Bank Indonesia dan menukarkanya dengan uang rupiah yang baru dengan nominal yang sama. BI akan mengganti uang rupiah asli yang rusak namun yang masih memiliki nomor seri dan kondisi masih 60%. Selain itu BI juga melayani penukaran uang rupaiah lama atau yang sudah tidak beredar lagi. Penukaran ini dapat dilakukan di kantor BI di Indonesia tanpa dipungut biaya. (Sufri Yuliardi) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia melayani penukaran uang lusuh atau rusak dengan uang baru di Desa Ujungalang yang merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Selain melayani penukaran uang, dalam kegiatan yang digelar di halaman Sekolah Dasar Negeri Ujungalang 03, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Sabtu (17/3/2017), petugas dari KPw BI Purwokerto juga menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah maupun ciri-ciri uang rupiah tahun emisi 2016 kepada warga yang bermukim di kawasan laguna Segara Anakan itu.

Bahkan, petugas dari KPw BI Purwokerto mendatangi beberapa rumah warga untuk menawarkan penukaran uang lusuh atau rusak yang mereka miliki dengan uang baru. Kehadiran tim dari KPw BI Purwokerto disambut warga dengan antusias terutama yang ingin menukarkan uang.

Salah seorang warga, Warsinah mengatakan belum pernah memiliki uang rupiah tahun emisi 2016 meskipun sering mendengar kabar mengenai uang tersebut. "Warga di sini juga belum ada yang memiliki uang baru tersebut," kata pemilik warung jajanan itu.

Oleh karena itu, dia menukarkan uang sebesar Rp150 ribu dengan beberapa pecahan uang rupiah tahun emisi 2016. Kepala Desa Ujungalang Jarwo menyambut baik kegiatan yang digelar KPw BI Purwokerto.

Menurut dia, warga Desa Ujungalang belum mengetahui secara langsung uang rupiah tahun emisi 2016. "Saya saja belum tahu. Baru hari ini tahu," katanya. Sementara itu, Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Fadhil Nugroho mengatakan pihaknya meyakini di Desa Ujungalang banyak uang lusuh atau rusak karena sirkulasinya terbatas.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menyelenggarakan layanan penukaran uang dan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah termasuk ciri-ciri uang rupiah tahun emisi 2016 di Desa Ujungalang.

"Kami ingin uang yang bersih (uang baru, red.) beredar sampai ujung, daerah terpencil pun. Kegiatan ini juga untuk menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah maupun ciri-ciri uang rupiah tahun emisi 2016," tegasnya.

Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut, pihaknya membawa uang rupiah tahun emisi 2016 sebanyak Rp200 juta untuk melayani penukaran dari masyarakat. "Berapapun jumlah uang yang akan ditukarkan, kami tetap layani," katanya. Selain layanan penukaran uang dan sosialisasi, kata dia, pihaknya juga menyalurkan bantuan untuk Desa Ujungalang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: