Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan menuntaskan dua puluh proyek pembangunan Kota Bandung di segala sektor, mulai dari transportasi, pasar, hingga penanganan banjir, pada tahun 2017 ini. Proyek-proyek tersebut sebagian sudah dilelangkan dan akan mulai proses konstruksi setidaknya pada Mei mendatang.
Ridwan Kamil menjelaskan salah satu proyek yang akan digarap adalah?renovasi beberapa pasar, seperti Pasar Cihaurgeulis dan Pasar Kiaracondong. Adapula, pembangunan rumah deret di Tamansari yang juga memasuki tahap sosialisasi.
Namun, salah satu infrastruktur unggulan yang sangat dinanti Ridwan Kamil adalah hadirnya Metro Kapsul yang akan dibangun sepanjang empat km melintasi pusat keramaian kota. Dalam waktu dekat, mock-up Metro Kapsul dapat disaksikan oleh warga di Alun-Alun Kota Bandung.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan Metro Kapsul adalah proyek transportasi yang hadir atas kerja sama Pemkot Bandung dengan Kementerian Perhubungan. Proyek ini merupakan percontohan yang diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk beralih penggunaan moda transportasi?dari kendaraan pribadi menjadi transportasi publik.
"Ini mimpi paling susah yang sebentar lagi akan kita hadirkan di Bandung," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (21/3/2017).
Di samping membangun infrastruktur, Emil juga menjelaskan bahwa ia telah membangun sistem yang menggeser kultur pemerintah kota sedikit demi sedikit ke arah yang lebih baik. Dengan terbitnya berbagai kebijakan dan regulasi, ia yakin Bandung sudah lebih baik.
"Saya boleh katakan, kultur sudah bergeser, sudah sangat bagus. Ada ukurannya, ada indikatornya. Rapot dari Menpan RB sudah nilai A ranking satu. Dari Ombudsman sebagai penilai yang sangat cerewet sudah memberikan rapor hijau," katanya.
Lebih jauh, Emil menambahkan beberapa program seperti e-budgeting, Saber Pungli, dan mekanisme keterbukaan informasi. Dia menilai telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan pola pemerintahan. Reformasi birokrasi sudah ia lakukan di berbagai lini.
"Jadi, secara sistem saya sudah bisa pertanggungjawabkan, sudah sangat baik. Kalau ada satu dua anomali, itu masih proses. Tapi kalau dibilang secara kultur belum berubah, saya kira keliru," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement