Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan deflasi sebesar 0,19 persen pada bulan Maret 2017.?Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan.
Pengamat ekonomi Sumut,?Gunawan Benjamin, mengatakan deflasi di provinsi tersebut sangat wajar terjadi karena?beberapa waktu belakangan terjadi penurunan barang kebutuhan masyarakat. Ia mengatakan penurunan harga komoditas cabai untuk semua jenis cabai menjadi penyumbang utama deflasi bagi Sumut.
"Deflasi ini tidak selamanya baik bagi perekonomian nasional maupun Sumut. Ada dua faktor utama penyebab terjadinya deflasi. Pertama adalah sisi persediaan yang menumpuk tanpa diimbangi dengan permintaan dan yang kedua adalah penurunan daya beli masyarakat akibat melemahnya permintaan sehingga harga bergerak turun. Saya menyimpulkan untuk deflasi yang terjadi belakangan ini dipicu oleh sisi persediaan yang melimpah," katanya di Medan, Senin(3/4/2017).
Ia menjelaskan?siklus kenaikan harga barang sudah mulai mereda di Sumut. Ia memperingatkan deflasi tersebut berpotensi membuat daya jual?petani terpuruk.
"Artinya di saat mulai terjadi musim penghujan. Petani berbondong-bondong menanam padi dan meninggalkan cabai sehingga ada lonjakan pada harga cabai tersebut. Jadi, memang pemerintah harus memperhatikan petani-petani musiman yang menanam cabai itu. Jangan sampai mereka tidak terorganisir dalam menanam dan cenderung membuat volatilitas harga cabai sulit dikendalikan," ujarnya.
Gunawan mengatakan pemerintah harus mengambil peran dalam memperhatikan?pola tanam petani karena sejauh ini harga cabai masih sangat murah. Ia mengingatkan potensi penurunan harga bawang merah yang bisa memicu deflasi lanjutan.
"Meskipun menjelang Ramadhan saya melihat trennya adalah kenaikan konsumsi yang bisa memperbaiki kenaikan harga bahan pangan. Deflasi yang terjadi sekarang akan membat nilai tukar petani untuk subsejtor holtikultura berpeluang terpuruk," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement