Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Catat Penurunan Harga Pangan Tahan Inflasi Jakarta

BI Catat Penurunan Harga Pangan Tahan Inflasi Jakarta Kredit Foto: Id.wikipedia.org
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penurunan harga komoditas pangan menjadi faktor utama rendahnya inflasi di DKI Jakarta Maret 2017 sebesar 0,05 persen sekaligus mengkompensasi timbulnya tekanan dari kelompok kenaikan tarif listrik pelanggan 900 VA tahap II yang diatur pemerintah.

"Kondisi pasokan yang meningkat dan distribusi cukup lancar menyebabkan harga pangan terdorong ke bawah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni P. Joewono di Jakarta, Senin (3/4/2017).

Inflasi di DKI Jakarta pada Maret 2017 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata periode Maret pada tiga tahun sebelumnya, yang sebesar 0,18 persen (month to month--mtm). Inflasi pada Maret 2017 ini juga jauh lebih rendah dibanding Februari 2017 yang sebesar 0,33 persen (mtm).

Turunnya harga pangan bersumber dari harga bumbu-bumbuan. Harga cabai merah dan cabai rawit, menurut data BI masing-masing turun 11,06 persen dibanding Februari 2017 (mtm) dan 12,8 persen (mtm).

Begitu juga dengan harga telur ayam yang turun 2,11 persen (mtm) dan harga beras yang turun 0,19 persen (mtm).

Sedangkan pada tarif kelompok yang diatur pemerintah (administered prices) terjadi tekanan karena pencabutan subsidi listrik pelanggan 900VA tahap II yang dilakukan pada awal Maret 2017. Pencabutan subsidi tersebut berdampak pada pengguna listrik prabayar.

Alhasil, tarif listrik Maret 2017 naik 0,55 persen (mtm).

"Namun, dampak pencabutan subsidi listrik saat ini tidak setinggi Januari 2017 (tahap I). Hal ini menyebabkan masih terjaganya inflasi kelompok administered price secara keseluruhan," ujarnya.

BI DKI Jakarta memandang laju inflasi inti juga pada Maret 2017 cukup terkendali. Hal itu, kata Doni didukung oleh permintaan masyarakat yang masih relatif terbatas, serta nilai tukar yang cukup stabil.

Bank Sentral memandang laju inflasi pada April 2017 akan tetap terjaga.

"Pergerakan harga-harga komoditas internasional, terutama yang dapat memengaruhi dinamika harga-harga domestik akan tetap diwaspadai, agar dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memitigasi pengaruhnya terhadap perkembangan harga-harga secara umum, ujar dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: