Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sebut Pertumbuhan DPK Perbankan di Sulsel Melambat

BI Sebut Pertumbuhan DPK Perbankan di Sulsel Melambat Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di Sulawesi Selatan?mengalami perlambatan pada Februari 2017. Tercatat DPK yang dihimpun perbankan berkisar Rp81,2 triliun atau tumbuh 4,92 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Januari 2017 sebesar 7,16 persen. Pada akhir 2016 DPK perbankan tercatat Rp82,4 triliun.

"Perlambatan pertumbuhan DPK terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan giro dan deposito yang masing-masing hanya tumbuh 0,65 persen (yoy) dan 4,27 persen (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wiwiek Sisto Widayat saat merilis perkembangan kondisi ekonomi dan perbankan Sulsel di Makassar, Selasa (4/4/2017).

Untuk pertumbuhan tabungan di perbankan, menurut Wiwiek, meski terjadi perlambatan, tapi masih tumbuh 6,62 persen (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan total DPK. Bila dilihat dari golongan debitur, perlambatan pertumbuhan DPK dipicu kontraksi pertumbuhan DPK badan dan lembaga pemerintah sebesar -6,15 persen (yoy) dan perlambatan pertumbuhan DPK perorangan sebesar 3,15 persen (yoy).

Dari catatan BI, komposisi DPK perbankan di Sulsel masih didominasi tabungan sebesar 51,46 persen disusul deposito (34,32 persen) dan giro (14,22 persen). Merujuk pada data tersebut, Wiwiek menuturkan bisa dilihat struktur masyarakat Sulsel didominasi pedagang atau pengusaha yang lebih suka simpanan dalam waktu dekat.

Terlepas dari perlambatan pertumbuhan DPK, kinerja perbankan di Sulsel pada Februari 2017 terbilang cukup baik. Menurut Wiwiek, masih bagusnya kinerja perbankan tercermin dari berjalannya fungsi intermediasi dan pengelolaan risiko yang masih terjaga baik. Total aset perbankan di Sulsel bahkan tumbuh 10,33 persen (yoy) menjadi Rp127,81 triliun.

Kredit yang disalurkan perbankan di Sulsel pun mengalami pertumbuhan 9,58 persen (yoy) menjadi Rp103,27 triliun. Meski begitu, diakuinya terjadi perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,74 persen (yoy).

"Kredit yang disalurkan perbankan di Sulsel masih lebih tinggi dari pertumbuhan kredit nasional sebesar 8,38 persen (yoy)," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: