Donald Trump Akan Rombak UU Dodd-Frank Demi Industri Perbankan
Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Aksi teranyar kembali dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tak henti-hentinya taipan properti ini melakukan revisi atas sejumlah peraturan di masa lalu. Kali ini di depan para media massa ia menegaskan akan melakukan reformasi secara luas terhadap regulasi perbankan Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan pascakrisis keuangan 2008.
Berbicara kepada 50 pimpinan bisnis pada pertemuan di Gedung Putih. Ia menegaskan akan melakukan perombakan terhadap aturan Dodd-Frank. Undang-Undang Dodd-Frank ditetapkan pada Juli 2010 sebagai respons atas krisis finanasial pada 2008. Pada dasarnya, UU ini bertujuan memperbesar peran negara terhadap aktivitas pasar untuk mencegah instabilitas. Sebab, membiarkan pasar mengurus dirinya sendiri merupakan penyebab terjadinya krisis keuangan pada masa itu.
Kendati demikian, Trump menginginkan beberapa perubahan ekstra terhadap sektor perbankan melalui UU tersebut (Dodd-Frank). Menurut Trump, negara saat ini ingin melakukan perbaikan terhadap industri perbankan, sehingga dapat meminjamkan uang kepada orang yang membutuhan.
?Kita ingin aturan dan pembatasan secara ekstra, tapi bukan regulasi bank yang tidak mungkin meminjamkan uang kepada orang-orang yang akan menciptakan lapangan pekerja,? kataTrump seperti dikutip BBC, Selasa (5/4/2017).
Trump selama kampanye berjanji akan melakukan pelonggaran terhadap aturan perbankan, termasuk regulasi di bidang industri. Michelle Fleury, koresponden bisnis BBC di New York berkata, politisi Republik mencoba mencari celah apakah mereka bisa membantu melakukan reformasi perpajakan dan apakah program Dodd-Frank mampu menghemat dana pemerintah.
Kendati, setiap UU yang ingin diberlakukan harus melewati kongres, dan kegagalan reformasi UU kesehatan mengingatkan betapa sulit melakukan itu.
Sementara itu, argumen Trump ini didukung oleh Jamie Dimon, kepala eksekutif salah satu bank terbesar di dunia, JP Morgab Chase. Dalam surat tahunan kepada pemegang saham, Selasa (4/4/2017) Trump berkata regulasi tidak perlu kompleks, mahal, dan kadang membingungkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement