Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Optimisme Global ke Pasar Keuangan Emerging Market Semakin Baik

BI: Optimisme Global ke Pasar Keuangan Emerging Market Semakin Baik Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyatakan optimisme pasar keuangan negara berkembang/emerging market, termasuk Indonesia semakin membaik. Hal ini dilihat semakin meningkatnya arus modal asing (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, sejak awal 2017 nilai capital inflow ke pasar keuangan Indonesia menunjukkan tren positif. Menurut Mirza, capital inflow ke pasar keuangan domestik per 5 April 2017 tercatat Rp79,1 triliun secara year-to-date (ytd).

"Itu terdiri dari Rp62,1 triliun yang masuk ke pasar SBN. Kemudian yang masuk ke saham Rp9,7 triliun, dan yang masuk ke instrumen Bank Indonesia seperti Sertifikat BI (SBI) itu Rp5,7 triliun," ujar Mirza di kompleks BI, Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Dia menegaskan, besaran aliran modal masuk per awal bulan ini tersebut jauh lebih besar dari nilai yang tercatat pada periode yang sama di 2016. "Ini lebih besar. Kalau tahun 2016 periode yang sama itu Rp57,6 triliun (ytd). Jadi ini menunjukkan adanya optimisme kepada emerging markets, termasuk Indonesia, yang semakin membaik," jelas Mirza.

Dia merinci, pada awal April 2016 nilai aliran modal masuk ke pasar SBN hanya sebesar Rp53,4 triliun, sedangkan ke instrumen saham senilai Rp4,7 triliun. "Yang masuk ke instrumen BI (awal April 2016) sebesar Rp2,3 triliun tahun ini sudah Rp5,7 triliun, jadi sudah lebih besar," ujarnya.

Meski demikian, Mirza mengungkapkan, saat ini emerging market yang tengah mengalami kondisi negatif ada pada Afrika Selatan karena adanya keputusan pergantian Menteri Keuangan secara mendadak. "Pasar mereka menjadi kaget. Jadi, ada outflow di Afrika Selatan. Mereka mengalami tekanan di pasar keuangannya," paparnya.

Selain Afrika Selatan, tekanan pada pasar keuangan emerging market juga terjadi pada Turki dan Meksiko. "Meksiko itu sudah naikin bunga lima kali, satu karena untuk mencegah outflow waktu Trump jadi presiden. Jadi ada kekhawatiran outflow, kemudian inflasi juga naik," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: