PT Taspen (Persero) menyalurkan dana bergulir sebesar Rp19 miliar selama tahun 2017 dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan (CSR) yang disalurkan untuk berbagai kegiatan di masyarakat.
"Dana CSR Taspen dialokasikan ke berbagai program antara lain bantuan sembako, donor darah, pendidikan, kesehatan, prasarana umum, sarana ibadah, penghijauan, pengentasan kemiskinan, bedah rumah veteran pejuang, hingga bantuan bagi korban bencana," kata Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro, di Gedung Taspen, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Pada kesempatan itu, Iqbal menyerahkan bantuan sebanyak 400 paket sembako kepada karyawan honorer Taspen, karyawan koperasi dan warga di sekita Kantor Taspen meliputi pedagang kecil, tukang ojek dan supir bajaj.
"Penyaluran bantuan ini bagian dari program CSR perusahaan yang bertepatan dengan rangkaian perayaan HUT Taspen ke 54 tahun 2017," katanya.
Ia menjelaskan, Taspen bertekad terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar perusahaan dengan menyalurkan bantuan.
"Kami ingin agar BUMN bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bantuan tidak hanya sekali tapu terus berkelanjutan terutama bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, Direktur Umum dan SDM Taspen, Bagus Rumbogo mengatakan, bantuan CSR Taspen ini bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dimana setiap BUMN diwajibkan mengalokasikan dana sebesar 4 persen dari laba bersih kepada lingkungan sekitar.
Selama tahun 2017 dana bergulir yang disalurkan dari Program Kemitraan mencapai sekitar Rp80 miliar, sedangkan Bina Lingkungan sebesar Rp19 miliar yang disalurkan melalui seluruh kantor cabang Taspen.
"Kami ingin membangun hubungan yang harmonis dan dapat memberi manfaat seluas-luasnya untuk memenuhi harapan dan turut berkontribusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Bagus.
Sedangkan pada Program Kemitraan (PK), Taspen menyalurkan dana untuk para UKM, industri, pertanian dan peternakan yang menjadi mitra binaan perusahaan.
Ada pun jumlah mitra binaan langsung saat ini mencapai sekitar 1.500 mitra, sedangkan mitra binaan tidak langsung atau pihak ketiga mencapai 2.000 mitra.
Ia mengakui, dalam menyalurkan bantuan PKBL tersebut, Taspen tentunya menerapkan prinsip 3 C, yaitu "clean, clear and correct".
"Semua program-program yang kami lakukan dalam menerapkan PKBL harus bisa dipertangungjawabkan, bersih dari kepentingan dan tepat sasaran," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement