Uniqlo Ancam Tutup Seluruh Toko di AS Jika Kebijakan Trump Berlaku
Peritel mode asal Jepang, Uniqlo mengancam akan menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat jika dipaksa untuk membuka pabrik di negara tersebut. Hal itu dilakukan jika Presiden Donald Trump memaksa perusahaan asal Jepang itu membuat pabrik di AS. Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump berambisi untuk mengembalikan AS sebagai negara manufaktur.
Tadashi Yanai, Chairman dan Presiden Fast Retailing Co, pemilik rantai toko Uniqlo mengatakan pada koran Jepang Asahi Shimbun bahwa perusahaan akan bertindak tegas jika diharuskan memindahkan pusat manufaktur ke AS. "Jika saya diminta untuk itu, saya akan menarik diri dari Amerika Serikat," kata Yanai, seperti dikutip dari laman CNBC di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Sebagai bentuk janjinya dalam merevitalisasi manufaktur AS, Presiden Trump bukan hanya ingin perusahaan membuka pabrik di AS, tetapi juga akan menerapkan tarif impor lebih tinggi dengan alasan meningkatkan lapangan pekerjaan dan melindungi produk dalam negeri. Hal ini, menurut ekonom, bisa memicu harga barang-barang naik secara signifikan kepada konsumen di AS.
"Itu akan membuat pekerjaan ritel di AS dalam risiko dan konsumen akan dipaksa untuk membayar 20 persen lebih besar," ujar Presiden Asosiasi Pemimpin Industri Ritel Sandy Kennedy. Menurut Yanai, membuat produk berkualitas di AS sekaligus terjangkau untuk konsumen adalah hal mustahil.
"Jika membuat pabrik di AS berujung tidak baik untuk konsumen, tidak ada gunanya berbisnis di AS," katanya. Sebelumnya, perusahaan otomotif telah dipaksa Trump untuk membangun pabrik di AS. Januari lalu, Presiden Trump menegur Toyota untuk tidak membangun pabrik di Meksiko atau perusahaan otomotif terbesar dunia itu harus membayar upah perbatasan yang besar. Sementara, Ford telah mematuhi Trump dengan harapan potongan pajak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement