Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survey FSI, Ahok-Basuki vs Anies-Sandiaga, Siapa Menang?

Survey FSI, Ahok-Basuki vs Anies-Sandiaga, Siapa Menang? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Focus Survei Indonesia merilisi hasil survei jelang pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April mendatang.

Direktur Eksekutif FSI Budi Dewantara mengatakan lembaganya telah melakukan survei opini publik dengan melihat faktor popularitas, akseptabilitas, kapabilitas, dan elektabilitas terhadap dua calon pasangan.

"69,3 persen dari responden mengunakan hak pilihnya pada pilkada DKI Jakarta putaran pertama dan 30,7 persen tidak memberikan haknya dengan alasan tidak punya waktu, tidak peduli, dan tidak di Jakarta saat hari pencoblosan," kata Budi di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Kendati demikian, lanjut Budi, ketika responden ditanyakan apakah akan memberikan hak pilih pada pilkada DKI putaran kedua didapati sebanyak 78,7 persen mengatakan akan memberikan hak pilihnya di TPS pada tanggal 19 April nanti.

"Ini menunjukkan kalau emosi kelompok pendukung pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dinilai tidak mampu dijadikan sebagai energi positif dalam meningkatkan partisipasi pemilih di putaran kedua Pilgub DKI di mana hanya meningkatkan partisipasi sebanyak 1,2 persen dibandingkan putaran pertama yang hanya 77,5 persen," cetusnya.

Untuk tingkat popularitas, Budi memaparkan bahwa didapati 98,3 persen masyarakat Jakarta sangat mengenal pasangan Basuki Tjahaja-Djarot Saiful sedangkan tingkat popularitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga pada masyarakat Jakarta sebesar 90,2 persen. Hal ini, kata Budi, sangat lumrah karena Basuki Tjahaja merupakan tokoh yang fenomenal dan memancing banyak pemberitaan di media massa. Tingkat popularitas kedua paslon menunjukkan ada ikatan emosional antara pemilih dengan kedua paslon itu.

"Hal ini disebabkan kedua paslon rajin menjual nama dan prestasinya kepada masyarakat," tandasnya.

Dalam temuan FSI, didapati tingkat akseptabilitas atau responden menilai cocok tidaknya kedua paslon jadi kepala daerah Jakarta. Beberapa?aspek yang dinilai di antaranya adalah kualitas, kompetensi, integritas, profesionalitas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan, visi dan lain-lain. Proses penilaian melahirkan penerimaan (akseptabilitas) pemilih terhadap kedua paslon.

"Dalam survei menunjukan pasangan Basuki Tjahaja -Djarot Saiful Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 79,3 persen. Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 59,1 persen dari tingkat akseptabilitas menunjukkan kalau masyarakat menilai Basuki-Djarot lebih punya pengalaman dalam memimpin sebuah daerah dibandingkan Anies-Sandi," paparnya.

Untuk tingkat kapabilitas sendiri, kata Budi, kedua pasangan masyarakat Jakarta menilai Basuki Tjahaja-Djarot Saiful memiliki tingkat kapabilitas sebagai pemimpin Jakarta sebesar 85,7 persen. Dari jawaban survei, masyarakat Jakarta menilai sudah banyak hasil pembangunan di Jakarta yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja -Djarot Saiful selama ini dibandingkan dengan era Fauzi Bowo sementara tingkat kapabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga dinilai oleh masyarakat Jakarta hanya 41,4 persen untuk memimpin Jakarta.

"Ini menunjukkan nilai realitas kalau 58,6 persen masyarakat Jakarta meragukan kapabilitas Anies Baswedan-Sandiaga sekalipun Anies pernah menjadi menteri pendidikan," tegasnya.

Yang menarik, kata Budi, ketika masyarakat Jakarta ditanyakan akan memilih siapa di antara kedua paslon kepala daerah Jakarta maka mereka memilih Ahok-Djarot.

"Dari jawaban survei didapati 48,2 persen akan memilih pasangan Basuki-Djarot sedangkan 41,4 persen akan memilih Anies-Sandiaga sedangkan yang belum menentukan pilihan 10,4 persen," pungkasnya seraya mengatakan?79,3 persen warga DKI mengetahui adanya Pilkada DKI.

Survei dilakukan mulai tanggal 3 April sampai tanggal 11 April dengan mengunakan jumlah responden sebanyak 2.178 warga Jakarta yang diambil dari total daftar pemilih tetap sebanyak 7,2 juta pada pilkada Jakarta putaran kedua.

Survei ini mengunakan teknik multistage random sampling dari populasi masyarakat Jakarta yang tercantum pada Daftar Pemilih Tetap ?proporsional atas populasi kotamadya dan gender dengan ?tingkat margin of error sebesar +/- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 % dan Survei ini didanai secara mandiri oleh Focus Survei Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: