Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menginstruksikan jajaran Binamarga Provinsi untuk cepat tanggap terkait kejadian turunnya Jembatan Cipamingkis/Jembatan Jagaita Jonggol Kabupaten Bogor.
"Kadis Binamarga dan Tata Ruang Provinsi (Jabar) dan jajaran, saya instruksikan aksi cepat tanggap, untuk pemeriksaan awal kondisi di lokasi serta merekomendasikan tindakan yang diperlukan," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Jumat (14/4/2017).
Dilaporkan bahwa pilar jembatan Cipamingkis itu terjadi penurunan akibat banjir dan air deras dan lokasi pada km 70.400 Jembatan Cipamingkis Jalan Raya Jonggol-Cariu Kampung Jagaita RT03/02 Desa Jonggol Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor.
Untuk rencana penanganan, Aher mengaku masih menunggu rekomendasi yang disampaikan tim lapangan.
"Hasil pemeriksaan lapangan oleh Binamarga, merekomendasikan penanganan hampir sama dengan Jembatan Cisomang, ada tindakan untuk penguatan pilar atau membangun pilar baru, sembari mobil kecil bisa melewatinya," kata Aher.
"Ada juga usulan membangun jembatan sementara "bailey", namun tentu akan kita kaji lebih lanjut, pokoknya saya minta ditangani segera," katanya.
Sementara itu, Kadis Binamarga dan Tataruang Provinsi Jawa Barat Guntoro mengatakan menurut laporan dari lapangan, kondisi jembatan sekarang mengalami penurunan 1.5 meter.
Jembatan yang dibangun pada tahun 1985 ini memiliki bentang jembatan seluas 30 m x 3 m sama dengan 90m dengan konstruksi girder beton.
"Jembatan sudah 32 tahun, bentang jembatan pun cukup panjang yaitu 30 meter, di luar itu ada kekuatan air cukup deras mendesak pilar," kata dia.
"Kita tangani segera sesuai instruksi Pak Gubernur, kita pilih tindakan terbaik, dan masa perbaikan tentu sangat tergantung kondisi di lapangan, mudah-mudahan di bawah enam bulan sudah kelar," lanjut Guntoro.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik menjelaskan terputusnya Jembatan Cipamingkis/Jembatan Jagaita Jonggol Kabupaten Bogor diketahui sekitar pukul 23.00 WIB.
Terputusnya jembatan tersebut diperkirakan akibat dari arus air sungai yang cukup deras mengikis salah satu tiang penyangga jembatan bagian tengah sehingga menimbulkan pergeseran pada tiang/penyangga.
"Dengan bergesernya tiang penyangga tersebut mengakibatkan jembatan patah pada sambungan tepatnya di bagian tengah," katanya.
Akibat yang ditimbulkan, menurut laporan yang diterima oleh dirinya ialah terputusnya akses jalan antara Jonggol-Cianjur.
Untuk sementara, kata Dedi, arus lalu lintas diberlakukan rekayasa dari arah Cileungsi menuju Cariu dialihkan via Cikarang dan dari arah Cariu menuju Jonggol dialihkan melalui Karawang dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement