Pengembang properti terkemuka PT PP Properti Tbk (PPRO) mencetak laba bersih Rp91,1 miliar sepanjang triwulan pertama tahun ini.?
Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, menuturkan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2017 sebesar Rp91,1 miliar, angka tersebut tumbuh dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun lalu.?
Kenaikan laba bersih itu sejalan dengan pendapatan PPRO yang pada kuartal pertama tahun 2017 mencapai Rp563,5 miliar, atau meningkat dibandingkan capaian pada periode yang saham tahun 2016 sebesar Rp533,7 miliar.?
Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan realti sebesar Rp538 miliar dan pendapatan properti Rp25,5 miliar. Pendapatan ini sebagian berasal dari marketing sales pada kuartal I tahun ini yang mencapai Rp585 miliar atau tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.?
?Kami masih berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Dengan sejumlah proyek baru yang mulai dipasarkan pada kuartal kedua ini, kami optimis target-target kinerja pada tahun ini akan tercapai,? ujar Taufik, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (27/4/2017).
PPRO akan meluncurkan 3 produk baru, yaitu Grand Shamaya di Surabaya, Alton Tower 2 di Semarang dan Begawan di Malang pada kuartal kedua tahun ini. Sementara pada kuartal ketiga, PPRO akan meluncurkan sejumlah apartemen di Bandung, Yogyakarta dan Cikarang. Selain itu, perseroan juga akan segera melakukan groundbreaking 3 hotel baru di Lombok dan Surabaya dalam waktu dekat ini.?
?Sebentar lagi kami juga akan serah terima Emerald Tower di Grand Kamala Lagoon, Venetian Tower di Grand Sungkono Lagoon dan Apartemen Pavilion Permata di Surabaya. Kami harapkan penambahan portofolio tersebut semakin memperkuat pangsa pasar kami sebagai pengembang properti terkemuka, sekaligus memperkuat kinerja di masa mendatang,? tutur Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti.?
Ekspansi yang gencar telah memperkuat aset PPRO yang hingga akhir Maret 2017 mencapai Rp9,2 triliun, atau naik dari posisi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp8,8 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat Rp2,9 triliun serta kas dan setara kas Rp515 miliar. Rights issue PPRO yang telah dilaksanakan, berhasil diserap seluruhnya oleh pasar.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement