Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan pemasaran menjadi kendala utama dalam pengembangan produk unggulan suatu daerah.
"Permasalahan utama yang dihadapi produk unggulan desa adalah masalah pemasaran. Oleh karenanya, kami mendatangkan dunia usaha untuk membantu penyerapan dan juga meningkatkan investasi di daerah tersebut," ujar Eko di Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Dia menjelaskan investasi yang dilakukan misalnya di Pandeglang dengan menanam jagung 100 ribu ton. Sedangkan di Halmahera Barat investasi pengembangan ikan kerapu. Pihaknya juga membuat grup di jejaring media sosial yang beranggotakan para pemangku kepentingan untuk memantau perkembangan produk unggulan desa. Grup 'Whats app' itu juga diikuti oleh para bupati, investor, pemerintah hingga dunia usaha.
"Kami berharap desa-desa yang sudah maju dan berkembang bisa dicontoh desa lain yang sedang merintis produk unggulan desa. Desa yang sudah maju terdapat di Dompu, Maros, Cianjur," kata dia.
Eko menekankan pentingnya desa menentukan produk unggulan untuk mempermudah pemerintah dalam memberikan bantuan sesuai dengan bidangnya. Masyarakat di desa, lanjut dia, selama ini hanya menanam tanaman dengan skala kecil. Begitu panen, produksi melimpah dan harga menjadi anjlok karena tak memiliki sarana pascapanen.
Oleh karena itu, Eko meminta agar desa mempunyai produk unggulan dan diproduksi dalam skala besar sehingga bisa membawa sarana pascapanen ke desa. Selain fokus pengembangan produk unggulan desa, Kemendes juga memperjuangkan infrastruktur seperti sarana transportasi harus diperhatikan untuk meningkatkan pendapatan desa. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement