Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merger dan Akuisisi Diperlukan Untuk Perusahaan Yang Ingin Tumbuh Besar Dengan Cepat

Merger dan Akuisisi Diperlukan Untuk Perusahaan Yang Ingin Tumbuh Besar Dengan Cepat Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa riset membuktikan bahwa 70% upaya merger dan akuisisi dinyatakan gagal. Penyebab gagalnya dianggal beragam, mulai dari kekeliruan menetapkan target akuisisi, salah valuasi, 'kekalahan' negosiasi, dan yang paling sering terjadi adalah kegagalan mengintegrasikan bisnis yang diakuisisi. Karena besarnya risiko tersebut, merger dan akuisisi tidak populer bagi banyak perusahaan Indonesia.

Acara tersebut juga turut menghadirkan para pakar di bidangnya, yaitu Taufik Ariyanto Arsad Direktur Merger KPPU, Ningky Sasanti Munir Koordinator Kelompok Keahlian Manajemen Strategi dan Entrepreneurship Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jeami Gumilarsjah Penulis Buku M&A Playbook, Erick Thohir President Commissioner Mahaka Group, Bono Daru Aji Co Managing Partner Assegaf Hamzah & Partners.?

Ningky Sasanti Munir, Koordinator Kelompok Keahlian Manajemen Strategi dan Entrepreneurship PPM Manajemen menjelaskan, bahwa sebuah perusahaan perlu tumbuh menjadi lebih besar agar menjadi perusahaan yang kompetitif. Menurutnya, perusahaan yang kompetitif akan memiliki sustainability yang semakin terjamin.?

"Masalahnya, tumbuhnya itu mau organik atau tidak. Orang selalu mengatakan sebaiknya kita tumbuh organik. Tetapi kalau kita ingin tumbuh secara organik itu belum tentu waktunya cepat. Terkadang waktunya panjang sekali. Nah, akuisisi itu lebih cepat," tutur Ningky dalam acara Semiloka (Seminar dan Lokakarya) satu hari untuk para pebisnis yang bertema 'Menciptakan Nilai Melalui Merger & Akuisisi', Rabu (10/5/2017), di Auditorium PPM Manajemen.

Ningky juga mengatakan, jika akuisisi dilakukan secara berhati-hati dan penuh perhitungan, maka itu menjadi cara tumbuh perusahaan yang sangat baik. "Merger juga demikian. Jika kita punya dua atau tiga perusahaan yang value chainnya sama, kenapa enggak dimerger supaya lebih besar," katanya.?

Untuk itu menurut Ningky, seorang entrepreneur jangan hanya melihat pendapatan dan laba dalam berbisnis.

"Karena itu entrepreneur jaman dulu. Kalau entrepreneur jaman sekarang, lihat valuasi. Seberapa berharganya perusahaan kita. Semakin berharga perusahaan kita, ?maka perusahaan lain akan tertarik melakukan akuisisi. Akuisisinya mungkin hanya 50 sampai 60 persen. Tapi coba bayangkan kalau akuisisinya dilakukan oleh perusahaan raksasa, maka tidak hanya suntikan dana yang besar yang akan diberikan, namun juga dukungan," tandasnya.?

Sementara itu, dalam acara yang diharapkan menjadi oase di tengah ketatnya persaingan bisnis dengan memaparkan dari hulu ke hilir tentang Merger & Akuisisi tersebut, Jeami Gumilarsah penulis buku M&A Playbook menjelaskan tentang tahapan merger dan akuisisi. Menurut Jeami, untuk melakukan merger dan akuisisi, diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan. "Kita pelajari perusahaan yang mau kita beli. Keuangannya bagaimana, legalitas, operasional, SDM, budaya perusahaan, hukum, lingkungan, dan berbagai hal harus diketahui terlebih dahulu. Kemudian, lakukan penilaian menyeluruh," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: