Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pahala N Mansury: Menjadi Dirut Garuda Dibantu Ojek

Pahala N Mansury: Menjadi Dirut Garuda Dibantu Ojek Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury berpose usai memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Garuda City Center, Tangerang, Banten, Rabu (12/4). Pahala Nugraha Mansury menggantikan Arif Wibowo usai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). | Kredit Foto: Antara/Fajrin Raharjo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pahala Nugraha Mansuri, kini Direktur Utama?PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mempunyai cerita unik ketika menjalani proses menjadi Dirut Garuda Indonesia.

"Saya sempat naik ojek dari bandara ke Istana (Negara)," ujar mantan Direktur Treausury dan Keuangan Bank Mandiri tersebut di Jakarta, belum lama ini.

Ceritanya dimulai ketika Pahala dipanggil Menteri BUMN Rini Soemarno ke bandara untuk orientasi calon pekerjaan barunya sebagai Dirut Garuda. "Tiba-tiba saya dipanggil harus segera ke Istana," cerita Pahala yang lahir di Bogor 8 April 1971.

Nah, yang repot, waktu yang tersedia menuju Istana Negara cuma 30 menit. "Waktu itu sudah jam setengah delapan dan saya harus sampai Istana jam 8. Bagaimana mungkin?" tanya Pahala.

Repotnya lagi, telepon dari istana berdering terus. Padahal, lanjut Pahala, mobilnya belum bisa keluar dari lingkungan bandara. "Posisi sudah di mana, Pak Pahala?" begitu bunyi suara di telepon terus-menerus.

Akhirnya, Pahala mengambil jalan pintas "khas orang Jakarta". "Saya terpaksa naik ojek begitu ada kesempatan," ujarnya sambil terbahak.

Pendek cerita, akhirnya Pahala -- lulusan Akuntansi Universitas Indonesia (UI) dan pemegang gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University -- sampai di Istana Negara pada saat yang tepat. Beberapa hari kemudian dia diumumkan sebagai Dirut Garuda Indonesia. Terima kasih ojek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: