Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa produk investasi reksa dana berbasis syariah terus diminati investor, menyusul kinerja saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) mencatatkan hasil positif.
"Kinerja saham syariah lebih bagus dibanding konvensional. Artinya, reksa dana syariah akan memberikan 'yield' (imbal hasil) yang lebih bagus dibandingkan konvensional," ujar Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal OJK, Sardjito disela Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) di Semarang, Jumat (12/5/2017).
Ia mengatakan bahwa dengan kineja saham syariah yang positif maka akan mendorong minat investor atau masyarakat untuk berinvestasi pada produk reksa dana syariah.
"Itu akan membangkitkan pasar modal syariah, dan dapat membuat investor beralih ke instrumen reksa dana berbasisi syariah dari konvensional," ujarnya.
Berdasarkan data OJK, terdapat 354 efek yang masuk dalam kategori Daftar Efek Syariah periode II tahun 2016, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-56/D.04/2016 tentang Daftar Efek Syariah, yang berlaku 1 Desember 2016 sampai dengan 31 Mei 2017.
DES merupakan panduan investasi bagi pihak pengguna DES, seperti manajer investasi (MI) pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah, dan investor yang ingin berinvestasi pada portofolio efek syariah.
Sementara itu tercatat, dana kelolaan reksa dana syariah per April 2017 sebesar Rp18,127 triliun, atau sekitar 4,90 persen dari total NAB reksa dana yang sebanyak Rp370 triliun. Sementara itu tercatat, dana kelolaan reksa dana syariah pada 2016 sebesar Rp14,91 triliun.
Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro mengatakan bahwa penetrasi produk reksa dana berbasis syariah di Indonesia cenderung masih minim.
"Itu tantangannya, cukup banyak maasyarakat yang belum teredukasi mengenai manfaat reksa dana syariah. Masyarakat masih cenderung menempatkan dananya di produk perbankan. Namun, dengan gencarnya edukasi dan sosialisasi mengenai intrumen keuangan syariah, minat masyarakat tumbuh sehingga merasakan manfaatnya," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement