Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Tiga Hari, BNI Syariah Targetkan Himpun DPK Rp 6 Miliar

Dalam Tiga Hari, BNI Syariah Targetkan Himpun DPK Rp 6 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Semarang -

BNI Syariah menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp6 miliar selama pelaksanaan Keuangan Syariah Fair (KSF) di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah, mulai 12 hingga 14 Mei 2017.

"Kalau dari sisi jumlah akun baru, target kami sebanyak 300 akun baru selama KSF ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati di Semarang, Sabtu.

Dari sisi penyaluran pembiayaan, dia berharap melalui kegiatan tersebut dapat tersalur sebesar Rp10 miliar, baik untuk sektor konsumtif maupun produktif.

Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya melakukan kerja sama dengan beberapa mitra strategis di Kota Semarang terkait dengan penggunaan produk, jasa, dan layanan Hasanah.

Ia mengatakan bahwa kerja sama tersebut meliputi komitmen penggunaan "cash management" dengan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dan Yayasan Siti Sulaechah.

"Selain itu, juga dibangun komitmen dengan PT Republik Propertindo dalam hal fasilitas BNI Griya iB Hasanah dengan total potensi dari seluruh kerja sama mencapai Rp48 miliar," katanya.

Ia merasa optimistis target tersebut dapat terpenuhi mengingat potensi pasar di Semarang dan sekitarnya sejauh ini cukup baik.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin BNI Syariah Semarang A. Pitra Ardiati mengatakan bahwa BNI Syariah KCU Semarang mengalami pertumbuhan yang baik di akhir tahun 2016.

Berdasarkan data, aset BNI Syariah KCU Semarang tumbuh sebesar 15,71 persen dari aset tahun 2015, yaitu dari Rp404 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp467 miliar pada tahun 2016.

Dari sisi profit hingga Desember 2016, tumbuh sebesar 15,86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut dia, profit ditopang dari naiknya pembiayaan konsumtif sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya dengan nonperforming financing (NPF) atau kredit macet pembiayaan 2016 yang terjaga di level 2,31 persen.

Angka NPF pada tahun 2016, lanjut dia, lebih rendah daripada NPF 2015 yang mencapai 3,08 persen.

Dari pertumbuhan current account saving account (CASA) atau simpanan berbiaya murah juga mengalami penaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp294 miliar menjadi sebesar Rp328 miliar pada bulan Desember 2016.

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2017 BNI Syariah Semarang akan tetap fokus pada pembiayaan ke sektor produktif, konstruksi, dan investasi, seperti pada tahun 2016 dan menggarap sektor umrah dan haji. Dalam hal ini, Semarang mempunyai potensi yang besar serta tetap akan memperbesar porsi CASA dari komunitas maupun instansi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: