Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Aksi Borong, Pemkab Bantul Batasi Pembelian Gas 3kg

Cegah Aksi Borong, Pemkab Bantul Batasi Pembelian Gas 3kg Warga mengangkut LPG 3 kg yang baru mereka beli pada Pasar Murah Palembang di kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumsel, Senin (28/5). Pasar murah yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas Perdagangan Kota Palembang ini menyediakan stok 560 stok LPG 3 kg dengan harga RP 15.000. | Kredit Foto: Antara/Feny Selly
Warta Ekonomi, Bantul -

Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan membatasi jumlah pembelian elpiji ukuran tiga kilogram oleh konsumen untuk mennjaga ketersediaan bahan bakar itu menghadapi Ramadhan 1438 Hijriah.

"Kalau dari agen ke pangkalan sudah ada kuotanya sehingga kami punya ide supaya ada pembatasan pembelian elpiji tiga kilogram oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Minggu (15/5/2017).

Menurut dia, ide pembatasan pembelian elpiji oleh konsumen di pangkalan maupun sub-pangkalan atau pengecer agar stok bahan bakar bersubsidi itu tidak cepat habis hingga mengakibatkan masyakarat lain kesulitan mendapat barang itu.

"Kalau tidak ada pembatasan bisa terjadi aksi borong-memborong terutama warga yang punya duit dan tabung banyak. Katakanlah maksimal dua tagung per hari misalnya, jadi dia tidak bisa nimbun," katanya.

Ia mengatakan mengenai rencana pembatasan pembelian elpiji sudah disampaikan dalam forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) Bantul agar bisa diberlakukan saat puasa hingga Lebaran, mengingat saat itu tingkat konsumsi bertambah. Menurut dia, pembatasan pembelian elpiji itu bisa dikuatkan dengan Surat Edaran Bupati, bahkan kalau perlu dengan Peraturan Bupati (Perbup) sehingga mengikat semua orang dan ada tindakan bagi yang melanggar.

"Pembatasan ini juga dalam rangka saya melindungi konsumen yang tidak mampu membeli beberapa tabung setiap hari atau hanya bisa dua tabung. Jadi kami sampaikan di forum tidak ada istilah borong," katanya.

Subiyanta mengatakan, dengan pembatasan pembelian elpiji itu nantinya maka tidak terjadi kekurangan yang bisa mengakibatkan harga di pasaran bergejolak, mengingat jatah elpiji untuk Bantul sudah ditentukan oleh Pertamina.

"Ini supaya tidak terjadi disparitas harga terlalu tinggi dari yang ditentukan Pertamina, kemudian kita juga akan coba membuka SMS center 24 jam kalau ada yang jual elpiji terlalu mahal," katanya. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: