Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan nilai impor Indonesia per April 2017 mencapai US$11,93 miliar atau menurun 10,20% dibanding bulan sebelumnya.
"Namun jika dibandingkan April 2016 meningkat 10,31%," ujar Kepala BPS Indonesia Suhariyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Dia menjelaskan penurunan?nilai impor tersebut disebabkan turunnya impor migas sebesar US$1,61 miliar (-29,25%) dan impor nonmigas sebesar US$10,32 miliar (-6,26%). Secara lebih rinci, penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya nilai impor semua komponen, yaitu minyak mentah sebesar US$223,5 juta (34,41%); hasil minyak US$336,8 juta (25,01%); dan gas US$105,7 juta (37,76%).
Sedangkan peningkatan impor nonmigas terbesar April dibanding Maret adalah golongan serelia sebesar 17,45%; sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung 63,46%.
Dia menambahkan bahwa secara kumulatif nilai impor Indonesia (Januari-April) mencapai US$48,53 miliar atau mengalami kenaikan sebesar US$42,75 miliar (13,51%) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan terjadi pada impor nonmigas sebesar US$40,34 miliar sedangkan impor migas mengalami peningkatan sebesar US$8,18 miliar.
"Untuk pangsa impor nonmigas Januari-April didominasi oleh tiga negara, yaitu China?US$10,37 miliar; Jepang sebesar US$4,63 miliar; dan Thailand sebesar US$2,89 miliar," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement