Lesunya penjualan sektor properti Indonesia dalam beberapa tahun belakangan berimbas juga pada penjualan PT Cowell Development Tbk (COWL). Walau demikian, pengembang Apartemen dan residential di Jabodetabek dan Kalimantan ini mampu bertahan di tengah lesunya kondisi perekonomian secara global ini dengan baik. Bahkan Presiden Direktur PT Cowell Development Tbk,Edhi Sutanto optimis di tahun 2017 pendapatan perseroan akan tumbuh 10%.
Seluruh pengembangan dan pembangunan proyek-proyek propertinya berjalan sesuai rencana. Beberapa proyek? yang dikembangkan perseroan seperti? apartemen The Oasis di Cikarang?yang telah diserah terimakan di akhir tahun 2015, proyek apartemen Lexington Residence di atas lahan seluas 1,1 ha di kawasan Jalan Deplu Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan telah topping off di kuartal ke tiga 2016, mixed use Borneo Paradiso di Balikpapan Kalimantan Timur, ?yang?beberapa cluster landed housenya?telah habis terjual?dan dihuni.
Untuk kinerja keuangan, Pada tahun 2016 Perseroan mampu membukukan nilai penjualan sebesar Rp 570 Milliar turun bila dibanding nilai penjualan tahun 2015 yang sebeser Rp 583 miliar. Sementara itu laba bersih 2016 tercatat -Rp20,92miliar lebih baik dari laba bersih tahun 2015 yang ?Rp174,81 miliar. ? Memang laba bersih kita tahun 2016 tercatat minus Rp 20,92 miliar, itukan tercatat dalam buku sesungguhnya karena beberapa proyek kita tahun 2016 baru akan selesai di tahun 2017 ini. Selain itu kita juga berhasil mengurangi total hutang sebesar 3% dibanding tahun 2015., ? ujar Edhi, usai RUPS di Jakarta, Senin (15/05)
Sementara itu, Darwin F. Manurung ? Direktur COWL menyatakan, tahun 2017, Cowell? akan melakukan ekspansi dan membangun proyek baru, tahun ini bahkan pihaknya berencana meluncurkan lima proyek baru berupa hunian apartemen di Jakarta, Bogor dan sejumlah lokasi lainnya.
Hingga kini, Cowell masih memiliki landbank alias tabungan lahan sekitar 70?- 80?hektare (ha). Landbank terluas berada di proyek Borneo Paradiso. "Ada rencana akuisisi landbank, pilihan kami masih di kota," ujar Darwin.
Edhi menambahkan, Perseroan pada tahun 2017? masih memprioritaskan pengembangan rumah tapak (landed houses) karena risiko bisnis yang lebih rendah ketimbang produk properti lainnya. Selain itu, Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis yang lebih selektif serta terus memusatkan perhatiannya pada penyelesaian pembangunan berbagai produk properti yang sedang berlangsung. Perseroan akan terus melanjutkan pengembangan proyek Borneo Paradiso di Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek berkonsep properti terpadu (mixed used) tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement