Pembeli Online lebih Senang Membandingkan Harga Sebelum Transaksi
Pada awal 2017 ASEAN menyamai posisi dengan China sebagai e-commerce nomor wahid. E-commerce di Indonesia salah satunya bakal menargetkan terbesar di kawasan Asia pada 2020 melihat jumlah penduduk di Indonesia pada tahun mendatang memiliki jumlah populasi penduduk produktif lebih banyak.
"E-commerce Indonesia akan menjadi the bigest in Asia. Salah satu poin besar adalah jumlah penduduk paling banyak nomor tiga di dunia," ujar Pengamat Industri e-commerce Kun Arief Cahyantoro dalam acara "Meet the Expert" bersama Priceza Indonesia, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Masih terkait hal tersebut Kun yang juga Staf Ahli Cyber Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) mengungkapkan tak mudah berbisnis e-commerce di tanah air karena ada tantangan misalnya budaya beli.
"Sekitar 80 persen pembeli menggunakan internet untuk melakukan pembandingan harga sebelum melakukan pembelian langsung di toko. Dan 60 persen pembeli melakukan kriteria pencarian berdasarkan harga," terangnya.
Kemudian tantangan berikutnya seperti yang dikatakan Kun mayoritas pembeli masih menggunakan transfer bank dan melakukan Cash on Delivery (COD).
"21,5 persen pembeli menginginkan dapat memeriksa kualitas produk yang dipesan sebelum membeli barang tersebut. Rekomendasi dan keamanan pembayaran menjadi hal penting bagi pembeli dalam menentukan tingkat kepercayaan terhadap penjual," imbuh dia.
Selain itu, keamanan data. Meningkatnya penyalahgunaan data pribadi seperti nomor telepon, email, alamat serta nomor rekening banyak pembeli dan penjual tidak menggunakan data pribadi sebenarnya sehingga tingkat kepercayaan antar penjual dan pembeli menjadi rendah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement