Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oesman Sapta Minta Kerjasama Indonesia-China Harus Seimbang

Oesman Sapta Minta Kerjasama Indonesia-China Harus Seimbang Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mendukung peningkatan investasi dari negara China ke Indonesia. Adanya investasi tersebut diyakini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat. Dirinya juga berharap agar kerjasama investasi tersebut dapat segera direalisasikan.

Hal itu dikatakan Oesman saat?menyampaikan keynote speech dalam One Belt One Road Forum For Indonesia, China, And Malaysia. Politisi yang akrab disapa OSO itu berharap agar China tidak perlu ragu untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki pasar potensial untuk China.

"Di Asia tenggara, pasar terbesar adalah Indonesia. Kita tidak perlu khawatir dengan pasar lokal bila investasi di Indonesia. Kita harus membuka pintu selebar-lebarnya untuk investasi semi finishing product,? kata OSO di?di Gedung Danapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (18/7/2017).

Ketua Umum Partai Hanura itu menambahkan bentuk kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan China harus dilakukan secara langsung tanpa melibatkan negara lain sebagai pihak ketiga. Karena selama ini kerjasama di bidang ekspor-impor yang dilakukan oleh kedua negara selalu melewati negara lain sebagai pihak ketiga. Oleh karena itu dirinya berpesan agar Indonesia mengutamakan pelayanan yang maksimal terhadap investor. Tujuannya tidak hanya memuaskan negara-negara yang telah berinvestasi, tetapi juga memancing negara lain untuk berinvestasi ke Indonesia.

Dia juga memberi catatan terkait kerja sama Indonesia dengan China. Selama ini kerja sama perdagangan Indonesia dengan China masih belum berimbang. Indonesia lebih sering mengimpor barang dari China. Oleh karena itu, OSO menyarankan adanya sistem perdagangan yang berimbang antara Indonesia dengan China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut.

"Dalam politik kita boleh beda, tapi dalam ekonomi kita harus membangun satu perimbangan. Perimbangan ekonomi merupakan pendekatan political will yang mampu mendekatkan kedua negara," katanya.

Forum ini digagas sebagai perwujudan konsep jalur maritim dari Presiden Jokowi dan gagasan ?One Belt One Road? dari Presiden China, Xi Jinping saat pertemuan di tahun 2015. Terdapat sekitar 1.200 peserta dalam forum ini baik dari Indonesia, China, dan Malaysia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: