Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Aksi Pangan OJK Berhasil Diterapkan di Dompu, NTB

Program Aksi Pangan OJK Berhasil Diterapkan di Dompu, NTB Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sinergi dalam Program Pangan (AKSI Pangan) bisa diterapkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan produksi pangan.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto dalam kegiatan kunjungan Program Aksi Pangan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyaksikan panen jagung dari lahan yang dikerjakan dengan menerapkan skema pembiayaan secara rantai nilai. Lahan tersebut merupakan hasil binaan Mercy Corps Indonesia, Syngenta, Pisagro, BPR Pesisir, Bank Andara dan Asuransi Central Asia.

?Saya melihat skema pembiayaan rantai nilai ini cocok untuk menyelesaikan berbagai persoalan produksi pangan kita, yang mengedepankan proses terpadu dan saling terkait mulai dari hulu ke hilir, dengan melibatkan perbankan, perusahaan pembiayaan, asuransi, petani, pemasok bibit, dan agen pemasaran serta memanfaatkan teknologi informasi di bidang pertanian,? kata Rahmat.

Kabupaten Dompu merupakan daerah Lumbung Jagung di NTB yang menjadi lokasi pertama Program AKSI Pangan OJK. Setelah dua bulan yang lalu diluncurkan di Lembah Harau, Sumatera Barat pada 24 Maret 2017.

Daerah yang memiliki delapan kecamatan ini dinilai memiliki kemampuan untuk mendukung ketahanan pangan dengan telah ditetapkan sebagai lumbung jagung nasional. Namun, berbagai kendala di sektor infrastruktur, non infrastruktur dan pembiayaan di sektor pertanian menghambat kemajuan produksi jagung dari wilayah ini. Curah hujan yang terbatas di Kabupaten Dompu menjadi tantangan utama bagi petani dalam menyusun strategi memaksimalkan panen jagung.

Selain itu, kecepatan dan ketepatan penyaluran kredit untuk kelompok tani juga menjadi persoalan. Distribusi pupuk dan ketersediaan benih masih terus menjadi kendala. Melalui Program AKSI pangan, Partner yang terlibat mengetahui dengan jelas dimana peran masing-masing pihak, antara lain pembiayaan, penjaminan ataupun perbaikan kebijakan.

"Permasalahan kekurangan air sebagai penghambat jumlah masa tanam petani di Dompu dapat dimulai dengan pembangunan sumur. Salah satunya ialah hasil sumbangan Bank BNI di Kecamatan Kempo," ujar Bupati Dompu, Bambang M. Yasin.

Bambang menambahkan bahwa akan dimulai proses penambahan pipa dari mata air dan pemasangan sprinkle, sehingga petani dapat menambah siklus tanamnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: