Lokasi terjadinya bom di dekat Halte TransJakarta,?Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis petang (25/5/2017),?menarik perhatian sejumlah pengendara kendaraan bermotor dan pejalan kaki yang melintas. Mereka rela berdiri di tengah panas yang terik di antara petugas kepolisian yang tengah berjaga.
Pantauan Warta Ekonomi di lokasi, terdapat garis polisi (police line) yang sudah terpasang. Puluhan petugas juga terlihat menjaga di lokasi. Terpantau,?arus lalu lintas cukup ramai meski?lancar serta tidak ada kemacetan.
Awak media baik cetak, elektronik, maupun online?tengah berada di lokasi peristiwa yang menewaskan lima orang tersebut. Kabarnya, Presiden Joko Widodo akan tiba di lokasi untuk melihat situasi dan kondisi terkini di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi?Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan ledakan pertama terjadi di toilet umum sekitar?pukul 21.00 WIB, selang lima menit kemudian atau sekitar?pukul 21.05 WIB terjadi ledakan di dekat Halte TransJakarta?yang jaraknya 5 hingga 10 meter dari TKP.
"Pelaku diduga dua orang dan keduanya meninggal dunia sampai. Saat ini masih diidentifikasi oleh inavis dan Puslabfor dan DVI dan densus 88 antiteror," imbuh Setyo saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Adapun saksi mata yang berada di TKP anggota Sabhara Polda Metro Jaya Bripda Febrianto Sinaga menyatakan anggota tengah ditugaskan memantau?pawai obor di Terminal Kampung Melayu. Ia mengatakan korban tengah menyantap pecel lele saat kejadian.
"Korban makan pecel lele di TKP 50 meter. Di TKP dengar ledakan saksi Agung mencium bau menyengat dan kepulan asap putih. Di TKP ada empat korban tergeletak. Yogi, Taufan, dan dua anggota lain tidak sempat lihat wajah," terang Setyo.
Setyo menambahkan bahwa saat melakukan evakuasi terjadi ledakan kedua yang jaraknya 10 meter dari TKP pertama.
"Evakuasi korban stop kendaraan. Saat coba evakuasi, terjadi ledakan kedua yang jaraknya 10 meter dari TKP. Sebelumnya anggota sakit telinga karena tekanan, panik, dan menjauh dari TKP dan minta tolong diantar ke Polres Jakarta Timur untuk melapor," imbuh dia.
Setyo merinci nama-nama seluruh korban bom Kampung Melayu di antaranya tiga anggota kepolisian meninggal dunia Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Imam Gilang Adinata. Dua diduga pelaku pengeboman bunuh diri turut meninggal dunia di tempat.
"Untuk korban luka-luka di antaranya Bripka Ferry, Bripda Yogi, Bripda M Puji, Bripda M Alaging, Bripda Syukron, dan Bripda Pandu Dwi. Sedangkan sipil Agung (sopir Kopaja), Damai S (sopir), Tatiek (karyawati BUMN), Susi A Fitrianisusi (mahasiswi), Jihan (mahasiswi)," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement