Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat The Fed: Laju Inflasi AS Sejak 2012 Mengkhawatirkan

Pejabat The Fed: Laju Inflasi AS Sejak 2012 Mengkhawatirkan Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingkat harga Amerika Serikat saat ini terasa lebih rendah dari perkiraan Federal Reserve yang menyampaikan target inflasi sebesar 2 persen, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan, menyebut tren tersebut "mengkhawatirkan."

Dalam slide yang disiapkan untuk pengiriman di Tokyo pada hari Jumat, bankir A.S. mengatakan bahwa harga A.S. sekarang 4,6 persen di bawah tingkat harga yang ditetapkan sejak 1995 hingga 2012, ketika inflasi tumbuh di dekat target The Fed 2 persen setiap tahunnya.

"Ini tidak separah pengalaman Jepang tahun 1990an, tapi ini mengkhawatirkan," kata Bullard, yang tidak memberikan suara mengenai kebijakan moneter A.S. tahun ini, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, di Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Inflasi yang terlalu rendah membuat The Fed menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali sejak Great Resession, namun sejak akhir tahun lalu sebagian besar pembuat kebijakan The Fed telah melihat tingkat kenaikan yang lebih cepat di masa mendatang, dengan alasan perbaikan di pasar tenaga kerja.

Pengangguran A.S terdaftar 4,4 persen pada bulan April, di bawah apa yang diyakini pejabat The Fed adalah tingkat yang berkelanjutan. Sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan untuk menaikkan tingkat suku bunga target tiga kali tahun ini, termasuk kenaikan yang mereka lakukan setelah pertemuan kebijakan bulan Maret mereka

Tetapi Bullard mengatakan bahwa lonjakan inflasi tidak mungkin terjadi bahkan jika pengangguran turun lebih jauh. Dengan inflasi masih di bawah 2 persen dan ekspektasi inflasi dan yield Treasury turun sejak The Fed menaikkan suku bunga di bulan Maret, rencana The Fed untuk kenaikan suku bunga mungkin "terlalu agresif" katanya.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan penetapan kebijakan bulan Juni, dan akan merilis proyeksi ekonomi baru pada saat itu.

Bullard, yang menganggap ekonomi terkendala dalam penurunan inflasi rendah dan pertumbuhan rendah, mengatakan bahwa dia merasa bank sentral perlu menaikkan suku bunga hanya sekali lagi dan kemudian harus berhenti sebentar sampai jelas bahwa ekonomi telah beralih ke tingkat yang lebih tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: