Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Ramadan, Warga Pulau ke Makassar Borong Sembako

Jelang Ramadan, Warga Pulau ke Makassar Borong Sembako Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Menjelang bulan suci Ramadan, warga di sejumlah kepulauan berbondong-bondong ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka menyeberangi laut guna membeli sembako untuk persiapan selama Ramadan. Barang bawaan warga sejumlah kepulauan tersebut terbilang banyak lantaran mereka rata-rata memborong sembako, seperti beras dan sayur-mayur. Tak ayal, para warga tersebut harus rela berdesak-desakan di atas kapal kayu sederhana.

Dari pantauan Warta Ekonomi, warga kepulauan lingkup Kota Makassar itu tampak sesak-padat memenuhi Dermaga Kayu Bangkoa. Mereka harus berebutan naik kapal agar tidak ketinggalan. Terkadang orangnya yang duluan naik, menyusul barangnya yang didrop oleh tukang becak yang mengangkut sejak dari pasar menuju dermaga. Tujuan kapal itu bervariasi yakni ke Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Barrang Lompo.

Salah seorang warga Pulau Kodingareng, Daeng Mallang (65), mengatakan berbondong-bondongnya warga kepulauan ke Makassar untuk berbelanja menjelang Ramadan sudah seperti tradisi. Mendekati Ramadan, warga sengaja ke Makassar untuk membeli sembako guna memastikan ketersediaan kebutuhannya terpenuhi selama bulan puasa. Selain untuk dikonsumsi, ada pula warga yang membeli sembako dalam jumlah banyak untuk dijual kembali di pulau.

"Banyak kebutuhan yang harus dibeli jelang Ramadan. Ini sebenarnya sudah menjadi aktivitas rutin tiap mendekati hari pertama puasa, kami pasti ke Makassar untuk berbelanja, apalagi akses menuju pulau semakin minim jika sudah masuk bulan puasa," kata Mallang saat ditemui di Dermaga Kayu Bangkoa, Jalan Pasar Ikan, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (26/5/2017).

Menurut Mallang, warga kepulauan yang ke Makassar tidak melulu hanya berbelanja sembako. Ada pula yang membeli pakaian maupun peralatan elektronik, baik untuk nantinya dipakai saat Lebaran atau untuk dijual di pulau.

Banyaknya warga kepulauan yang ke Makassar untuk berbelanja membawa berkah bagi penyedia jasa penyeberangan. Tercatat, lonjakan penumpang setiap momentum menjelang Ramadan melebihi 50 persen. Bila rata-rata penumpang pada hari normal hanya 20 orang, menjelang Ramadan biasanya meningkat hingga 100 orang. Adapun aktivitas pelayaran lintas pulau tersebut pada saat Ramadan hanya dilakukan dua sampai tiga hari sekali.

Juru mudi Kapal Motor Rahmat Jaya, Basri (45), mengatakan tiap menjelang Ramadan memang selalu membawa berkah lantaran meningkatnya jumlah penumpang. Kendati demikian, pihaknya tidak mengambil keuntungan dengan sengaja menaikkan tarif kapal. Toh, rata-rata penumpang adalah orang yang dikenal dan aktivitas tersebut sudah rutin dilakukan setiap kali menjelang Ramadan.

"Tarif per orang tetap sama Rp15 ribu. Kami tetap dapat untung karena jumlah penumpang semakin banyak. Biasanya, saya bisa dapat sampai Rp500 ribu tiap kali pelayaran," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: