Kepala Bank Indonesia Perakilan Sulawesi Tenggara Minot Purwahono mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan I-2017 membaik.
"Pada triwulan I 2017, perekonomian Sultra dapat tumbuh sebesar 8,4 persen (yoy), lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya hanya tumbuh sebesar 7,6 persen (yoy)," kata Purwahono, di Kendari, Rabu (31/5/2017).
Ia menjelaskan, akselerasi atau percepatan pertumbuhan itu didorong oleh akselerasi laju pertumbuhan yang terjadi pada investasi, konsumsi rumah tangga, dan konsumsi pemerintah pada sisi permintaan.
"Dari sisi penawaran, peningkatan kinerja lapangan pertambangan dan penggalian serta lapangan usaha konstruksi merupakan penyebab utama terjadi percepatan laju pertumbuhan," katanya.
Menurut dia, pada triwulan I 2017, pertumbuhan ekonomi di Sultra merupakan ke-2 tertinggi di Indonesia setelah Kalimantan Tengah.
"Meskipun demikian, kontribusi terhadap perekonomian kawasan timur Indonesia atau KTI maupun nasional masih relatif kecil," katanya lagi.
Dia menjelaskan, perekonomian Sultra ditopang oleh kontribusi konsumsi RT dan investasi, namun ekspor dan impor merupakan penyebab pergerakan peningkatan dan perlambatan ekonomi di Sultra. "Sementara itu dari sisi penawaran, lapangan usaha pertambangan menjadi penopang dan berkorelasi signifikan pada perekonomian Sultra," pungkasnya. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement