Konsumsi semen di Indonesia diprediksi tumbuh positif memasuki triwulan II, sesuai siklus tahunan yang selalu terjadi peningkatan saat memasuki hitungan tiga bulanan tersebut, kata Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto.
"Sesuai catatan kami, pada April tahun ini naik menjadi plus lima persen, dari awalnya minus di bulan Januari, Februari dan Maret," kata Agung di Surabaya, Rabu (31/5/2017).
Pertumbuhan positif tersebut, kata Agung, diprediksi akan terus berlanjut pada Mei, Juni, Juli hingga Agustus, kecuali pada Lebaran yang dipastikan akan turun drastis.
"Dua pekan sebelum Lebaran dipastikan tidak ada permintaan semen atau kosong, karena truk pengangkut semen pasti terhenti karena adanya arus mudik. Dan ini kami istilahkan konsumsi yang tertunda," katanya.
Menurut Agung, hal itu wajar karena semua pembangunan infrastruktur pada Lebaran terhenti, yang disebabkan banyak pekerja yang mudik atau libur untuk pulang kampung. Namun demikian, kata dia, permintaan akan kembali naik dan mengalami puncaknya pada September dan Oktober karena banyak pembangunan yang mulai digenjot untuk mengejar target.
Untuk itu, kata Agung, pada tahun ini PT Semen Indonesia Group menargetkan pertumbuhan sebesar 4 sampai 6 persen dibanding tahun lalu, karena gencarnya pemerintah melaksanakan pembangunan infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur pemerintah seperti jalan tol berimbas menaikan ekonomi dan infrastruktur lainnya di sisi kiri dan kanannya, hal ini mendorong permintaan semen naik signifikan," katanya. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement