Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Unggung Cahyono menuturkan bahwa dari hasil gelar rapat jajaran Polri pada Selasa (30/5/2017) ada 17 potensi ancaman yang mungkin?terjadi sebelum dan pasca-Hari Raya Idul Fitri 1438 H sebagaimana evaluasi Operasi Ramadhaniya 2016. Pada mudik lebaran tahun ini diperkirakan ada peningkatan pergerakan jumlah kendaraan dan orang yang melakukan mudik.
Berikut 17 potensi ancaman Idul Fitri seperti yang disampaikan Unggung Cahyono dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).
1. terorisme;
2. pencurian atau perampokan dengan kekerasan meliputi pencurian toko emas, nasabah bank, dan pencurian kendaraan bermotor;
3. sweeping ormas. Warga atau masyarakat yang merasa ada dugaan pelanggaran di lingkungannya diharapkan tidak ambil tindakan sendiri dengan sweeping. Diharapkan hal itu dilaporkan ke kepolisian terdekat;
4. Petasan atau mercon. Pelarangan menggunakan petasan atau mercon karena mempunyai daya ledak sehingga bisa berdampak melukai hingga keselamatan jiwa seseorang. Selain itu, barang tersebut berpotensi membuat gangguan kamtibmas seperti tawuran warga;
5. kecelakaan lalu lintas, baik moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api;
6. kemacetan;
7. ancaman gangguan kemacetan, keamanan, dan pelanggaran di titik penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk dan Merak-Bakauheni;
8. pembagian zakat dan sembako. Pembagian zakat dan sembako yang tanpa pelaporan dan pengamanan dari kepolisian bisa berpotensi menimbulkan korban luka maupun jiwa sebab pembagian zakat dan sembako kerap terjadi desak-desakkan;
9. pawai malam takbiran. Polri memberikan antisipasi khusus terhadap kegiatan ini karena bisa berpotensi pada kemacetan dan gangguan kamtibmas;
10. Intoleransi beragama di antaranya adanya gangguan sekelompok orang tidak bertanggung jawab terhadap umat muslim yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri;
11. pencurian dengan pemberatan (curat) rumah kosong. Diharapkan warga yang melakukan mudik melakukan antisipasi sebelum meninggalkan rumah;
12. kemacetan di jalur menuju tempat wisata di antaranya di Gang Juri, Duduk Sampean, dan Puncak Bogor;
13. kemacetan dan kejahatan di tempat wisata pada hari-H lebaran di antaranya di Ancol, Kebon Binatang Ragunan, TMII, Taman Safari, dan beberapa tempat wisata di luar Jakarta;
14. kecelakaan lalu lintas transportasi laut;
15. kecelakaan kereta api di jalur utara dan selatan Jawa;
16. antisipasi arus balik di Jalur Selatan Jawa Tol Cipali, Tol Cipularang, dan Tol Cikampek;
17. kemacetan di Pejagan. Seiring telah dioperasionalkannya Tol Pejagan-Pemalang dan Semarang-Batang, Polri memprediksi kemacetan arus mudik Lebaran 2017 akan bergeser dari pintu keluar tol atau Brebes Exit ke wilayah Pintu Tol Gringsing, Batang, Jawa Tengah.
Lebih jauh, Unggung menambahkan Jalur Tol Batang-Gringsing memiliki panjang 40 Km. Jalur tol ini berlapis beton dasar atau LC dengan ketebalan 10 cm dan lebar 7 meter. Rencananya jalan tol dengan dua lajur akan digunakan pada arus mudik H-10 Hari Lebaran.
"Jalur tol ini akan dibuka jika jalur Pantura Batang mengalami kepadatan. Polri menempatkan sejumlah petugas lalu lintas di dalam dan luar jalan tol yang akan dilewati para pemudik. Khusus di KM 71 Tol Cikopo, para petugas dipimpin oleh perwira berpangkat Kombes yang akan bertindak sebagai 'wasit'. Mereka memiliki kewenangan untuk mengalihkan atau menutup arus kendaraan ke jalan alternatif jika terjadi kemacetan agar rata di jalur tol, jalur arteri Pantura, jalur tengah, dan jalur selatan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement