Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyebutkan peringatan Hari Jadi Bogor ke-535 berbeda dari tahun sebelumnya karena bertepatan dengan Ramadan, sehingga dirayakan secara sederhana dan suasana kebersamaan.
"Perayaan Hari Jadi Bogor nuansanya berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, kita menyesuaikan dengan semangat Ramadan, membangun kebersamaan mencari keberkahan," kata Bima, usai sidang paripurna istimewa peringatan Hari Jadi Bogor (HJB), Sabtu (3/6/2017).
Hari Jadi Bogor diperingati setiap 3 Juni ditandai dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Bogor dihadiri seluruh pejabat, anggota dewan, muspida, komunitas, organisasi dan masyarakat. Sidang paripurna ini istimewa karena diselenggarakan pada saat HJB dan seluruh tamu yang hadir mengenakan pakaian tradisional. Bahasa yang dipakai selama sidang berlangsung adalah Bahasa Sunda.
Dalam sidang Bima mengatakan, usia Bogor yang ke-535 cukup tua dibanding kota lain di Indonesia. Tetapi seperti kata pepatah menjadi tua adalah keharusan dan keniscayaan, namun menjadi matang dan bijaksana adalah pilihan. Artinya pilihan kita semua apakah tua kota kita semakin dewasa dan lebih bijaksana untuk menjadikan Bogor kota yang membanggakan bagi kita semua," katanya.
Bima menyebutkan, sisa dua tahun kepemimpinannya, Bogor akan memasukan tahun politik, yakni pilkada, pilpres maupun pemilu. Di bidang pembangunan, Pemerintah Kota Bogor memprioritaskan transportasi sebagai prioritas utama untuk diselesaikan. "Bulan-bulan ini adalah bulannya transportasi," katanya.
Pada peringatan HJB tahun ini, Pemerintah Kota Bogor mengangkat tema Bogor Ngahiji atau Bogor dalam Keberagaman. Tema tersebut diambil melihat situasi saat ini, Bangsa Indonesia tengah diuji tentang isu keberagaman.
"Bogor selama ini tidak pernah ada masalah, ini modal Kota Bogor yang perlu diperkuat, mari rapatkan barisan menjelang Pilkada ini, apapun warna politiknya, Bogor tetap bersatu," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Harima memberikan catatan terkait banyaknya persoalan hukum yang terjadi di Kota Bogor dapat menjadi evaluasi dan pelajaran bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan.
"Satu sisi agak prihatin banyaknya persoalan hukum yang terjadi, semoga ini menjadi cambuk kedepan, melalui momentum HJB Bogor lebih baik lagi," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menambahkan, HJB menjadi momen bagi semua pemangku kepentingan untuk bersatu bersama-sama mewujudkan visi Kota Bogor 2025.
"Tahun 2025 Kota Bogor ingin menjadi kota jasa dan nyaman, madani bagi masyarakat dan pemimpin yang amanah," kata Ade.
Usai Sidang Paripurna Istimewa HJB, dilanjutkan dengan buka puasa bersama diikuti ratusan tamu undangan, serta masyarakat yang diundang hadir untuk ikut merayakan kebersamaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement