Pasukan keamanan Lebanon menahan tujuh sel militan yang terkait dengan jaringan kelompok IS, membongkar jaringan mereka dan mencegah beberapa serangan massal terjadi, Badan keamanan Lebanon mengatakan pada Jumat (9/6/2017).
Para tersangka terdiri dari warganegara Yaman, Palestina dan Suriah, yang mengaku merencanakan serangan dan aksi bom bunuh diri terhadap warga sipil dan angkatan bersenjata, katanya."
Operasi tersebut bertujuan menghalangi para teroris yang telah ditahan ataupun pelaku lainnya yang melarikan diri, dari menjalankan rencana kejahatan mereka di tanah Lebanon," kata pernyataan dari Direktorat Jenderal Keamanan tersebut.
Pihak berwenang juga menemukan sebuah sabuk peledak dari satu tersangka.
Serangan yang diduga ditujukan untuk menyerang berbagai wilayah di negara itu, termasuk di tenda pengungsian Ain el-Hilweh, di pinggiran kota Beirut, dan kota Tripoli.
"Para anggota menerima perintah dan berkomunikasi dengan jaringan mereka dari Lebanon, terutama dari Ain El-Hilweh dan dari daerah Burj al-Barajneh di Beirut selatan," kata Jenderal Keamanan.
Seorang sumber pihak keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan mereka menangkap ketujuh pelaku tersebut di berbagai kesempatan pada minggu lalu.
Sejauh ini Lebanon terhindar dari kekerasan yang terjadi akibat perang di negara tetangganya Suriah, di mana kelompok Hizbullah Syiah Lebanon tengah berjuang untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Namun kelompok IS, yang menguasai wilayah teritorial di Suriah dan memegang kendali sebuah daerah kosong di dekat perbatasan, telah menyerang Lebanon di masa lalu.
Pada November 2015, kelompok IS berada di balik dua aksi bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 orang di sebuah distrik padat di Beirut selatan, sebuah daerah yang menampung banyak Muslim Syiah.
Pejabat Lebanon juga menuduh mereka melancarkan serangan bunuh diri yang menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya pada musim panas lalu di sebuah desa Kristen di dekat perbatasan timur laut. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement