Warta Ekonomi, Makassar -
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, menyatakan permintaan daging sapi di daerahnya relatif stabil hingga pertengahan bulan suci Ramadan. Diprediksi lonjakan baru dimulai pada H-3 Lebaran. Bahkan, permintaan daging sapi tatkala itu diperkirakan hampir enam kali lipat dibandingkan hari biasanya. Meski ada peningkatan permintaan secara signifikan, dijamin Agus ketersediaan daging sapi senantiasa aman.?
"Hingga kini masih stabil. Tiap hari diperkirakan pemotongan sapi berkisar 70 ekor. Trennya itu baru naik menjelang Lebaran. Biasanya H-3 Lebaran mulai naik (permintaan daging sapi), bisa sampai 200 ekor. Bahkan pada H-3 kemungkinan melonjak sampai 400 ekor," kata Agus, seusai melakukan inspeksi mendadak alias sidak bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Rumah Potong Hewan (RPH) Makassar, Sulsel, Kamis, (15/6/2017).
Dalam kesempatan itu, Agus mengecek rangkaian proses pemotongan sekaligus mengecek ketersediaan pasokan dan harga sapi. Sejauh ini, diklaimnya harga dan stok daging sapi di daerahnya sangat stabil. Bahkan, harga daging sapi di Sulsel jauh lebih murah dibandingkan daerah lain. "Di sini harganya berkisar Rp94-95 ribu per kilogram. Kita patut bersyukur karena di daerah lain ada yang tembus Rp140-160 ribu per kilogram," ucap Agus.
"Kalau soal stok, ya masih banyak. Tadi lihat sendiri di kandang, sapi-sapi itu banyak yang stand by. Bahkan, di sekitar RPH ini pun banyak masyarakat yang pelihara sapi," sambung orang nomor dua di Sulsel tersebut.?
Melimpahnya stok daging sapi di Sulsel, menurut Agus, membuat pihaknya memilih untuk mengantar-pulaukannya ke sejumlah provinsi di Jawa dan Kalimantan. Hal tersebut sebagai bentuk kontribusi Sulsel dalam upaya menjaga kedaulatan pangan Indonesia.?
Menurut Agus, pihaknya kini sebatas berfokus mengawasi distribusi daging sapi tersebut untuk memastikan harganya tetap stabil. Disebutnya tidak mudah menjaga harga pangan tetap stabil mendekati Lebaran. Selain itu, pihaknya juga meminta agar instansi terkait memelihara kesehatan hewan ternak tersebut.?
"Jadi kalau ada penyakitnya, ya dinas peternakan dan kesehatan hewan harus cepat bertindak. Lalu, sebelum dipotong pun harus dicek kesehatannya untuk menjamin hewan itu tidak membawa penyakit," terang Agus.
Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Makassar, Ramli Simanjuntak, turut memastikan kestabilan harga daging sapi pasca-sidak di RPH Makassar. Melimpahnya stok diyakini mampu meredam potensi kenaikan harga. Selain Makassar, stok juga didatangkan dari sejumlah daerah penghasil ternak di Sulsel. Di antaranya yakni Kabupaten Barru, Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement