Bank Dunia menyambut baik upaya pemerintah menurunkan biaya logistik melalui paket kebijakan ekonomi XV dan menilainya sebagai bentuk dorongan besar bagi perekonomian apabila dapat diimplementasikan dengan baik.
"Pengurangan biaya logistik akan mendorong pertumbuhan, pertanyaannya adalah pada implementasinya," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chaves dalam peluncuran laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Ia menilai biaya logistik di Indonesia merupakan hambatan besar bagi efisiensi pertumbuhan mengingat Indonesia mempergunakan sekitar 24 persen dari PDB dalam bidang logistik. Sementara Malaysia menghabiskan delapan persen dari PDB, dan Singapura jauh lebih rendah. Rodrigo menyebutkan bahwa kemacetan merupakan salah satu bentuk permasalahan logistik.
"Jika Anda bisa mengurangi (permasalahan logistik) ini, maka akan menjadi dorongan besar bagi perekonomian," ucap dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan paket kebijakan ekonomi XV akan bermanfaat untuk menekan biaya logistik yang saat ini dirasakan masih terlalu tinggi dan meningkatkan daya saing penyedia jasa logistik.
"Pemerintah ingin memperkuat sistem logistik dan meningkatkan daya saing perusahaan penyedia jasa logistik," kata Darmin saat memberikan penjelasan mengenai paket kebijakan ekonomi XV tentang pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik nasional. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement