Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau menyatakan telah menjual 11,5 ton daging kerbau beku impor dari India di wilayah ini untuk memenuhi kebutuhan selama puasa hingga Lebaran 2017.
"Kami sudah berhasil menjual 11,5 ton sejak satu pekan sebelum Ramadan hingga kini," kata Bagian Humas Bulog Divre Riau-Kepri Hendra Gunafi, di Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan tingginya penjualan itu dikarenakan animo masyarakat di wilayah setempat terhadap daging kerbau beku asal India besar selama Ramadan.
"Bulog sudah mendapat dua kali pengiriman pasokan daging kerbau beku, pertama lima ton dan kedua enam setengah ton untuk memenuhi kebutuhan daging di daerah ini," ujarnya.
Dia menjelaskan pengiriman pertama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan menyambut Ramadan.
Pada tahap ini, katanya lagi, daging beku sebanyak lima ton habis terjual hanya dalam waktu sekitar enam hari.
Lalu, pihaknya mengusulkan lagi pasokan sebanyak enam setengah ton untuk selama Ramadan, dan sudah habis terjual.
"Pengiriman pertama hanya lima ton. Setelah habis kami usulkan tambahan pasokan lagi ke pusat sebanyak 10 ton, lalu masuk enam setengah," ujarnya.
Menurut dia, konsumen di wilayah kabupaten/kota di Riau sangat antusias membeli daging beku ini. Terbukti permintaan terus mengalir.
"Kami pasarkan juga ke Pekanbaru, Dumai, Rengat, Bengkalis, dan kabupaten lainnya," ujar dia.
Bulog menjual daging itu jauh lebih murah dari harga pasar yakni Rp80.000/kg.
"Sedangkan di pasar harga daging sapi mencapai Rp130.000 per kg," katanya pula.
Ia menambahkan tujuan Bulog Riau-Kepri menjual daging kerbau beku asal India ke Pekanbaru sepekan menjelang Ramadan adalah untuk menstabilkan harga pasar.
Pihaknya juga memberikan pilihan bagi konsumen yang hendak mengkonsumsi dengan harga murah.
Bulog akan terus menambah pasokan terutama menjelang Idulfitri 1438 Hijriah.
"Kami sudah usulkan tambahan lagi untuk pasokan lebaran," kata dia.
Menurutnya, daging kerbau beku yang diperdagangkan Bulog kualitasnya bagus dan tidak mengandung lemak serta relatif tidak kenyal. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement