Pasca lebaran 2017 harga cabai rawit di Pasar Langowan Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, mencapai Rp120 ribu per kilogram.
"Harga cabai rawit mengalami peningkatan karena stok di tangan pedagang berkurang," kata Jemmy (48), pedagang cabai di Pasar Langowan di Minahasa, Rabu (28/6/2017).
Jemmy mengatakan pasokan cabai yang masuk sedikit sehingga harga di pasar meningkat.
"Biasanya pemasok dari Provinsi Gorontalo cukup banyak tapi saat ini sangat minim, mungkin masih dalam suasana Lebaran sehingga buruh petik berkurang," katanya.
Selfie (45), pemilik rumah makan di Pasar Langowan, mengaku harus mengurangi takaran cabai pada makanan karena harga yang cukup tinggi.
"Saya harus mengurangi takaran cabai karena jika sama, saya pasti rugi," katanya.
Apalagi, katanya, masyarakat Minahasa menikmati makanan dengan tingkat penggunaan cabai yang cukup tinggi.
"Sehingga saya berharap pelanggan tidak akan mengeluh dengan hasil makanan yang kurang pedas," katanya.
Ia berharap, pemerintah secepatnya mengatasi peningkatan harga cabai karena berdampak pada usaha rumah makan, khususnya di Minahasa, karena penikmat makanan pedas.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar secepatnya mengatasi pergerakan harga kebutuhan pokok.
Pengawasan, katanya, terus dilakukan, agar harga dan stok barang kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat tetap terjaga. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement