Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Masuk Bursa, Saham MPOW Langsung Auto Reject

Perdana Masuk Bursa, Saham MPOW Langsung Auto Reject Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) baru saja mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat perdana diperjual belikan, saham MPOW langsung melesat ke level Rp340 per saham. Angka ini naik 140 point atau 70 persen dari harga penawaran Rp200 per saham.?

Artinya pada sesi I perdagangan perdananya hari ini, saham MPOW mengalami auto reject atau penolakan transaksi secara automatis. "Kami bersyukur hari ini saham MPOW resmi tercatat di Bursa dan mendapat respon positif dari investor," kata Direktur Utama Megapower Makmur, Kang Jimmi dalam Acara Pencatatan Saham Perdana MPOW, di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Dirinya tak heran jika sahamnya mengalami auto reject pada hari ini, karena dalam masa penawaran (20-22 Juni 2017) pun telah terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 249,33 kali dari porsi penjatahan terpusat saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

"Kami berharap, momentum Initial Public Offering (IPO) ini akan menjadi langkah awal bagi Perseroan dalam meningkatkan kinerja lebih baik, serta dengan dicatatkannya saham MPOW di Bursa, maka Manajemen MPOW akan terus berupaya meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dengan baik," jelasnya.?

Seperti diketahui, Emiten pembangkit listrik tersebut akan melepas 245,1 juta saham baru kepada publik atau 30 persen dari modal ditempatkan. Sementara harga penawaran Initial Public Offering (IPO) Rp200 per lembar saham, sehingga meraup dana Rp49 miliar.

"Dana hasil IPO akan digunakan 50 persen untuk melunasi utang. Sisanya 50 persen lainnya akan digunakan sebagai tambahan modal kerja," jelasnya.

Sebagai informasi saja, perusahaan memiliki sembilan proyek yang berada di lokasi berbeda. Di antaranya delapan proyek pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan sebuah dengan daya terpasang 65 X 800 KW dan satu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 2 X 2.250 KW di Sulwesi Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: