Beras merupakan kebutuhan pokok bagi rakyat Indonesia pada umumnya. Sebagai negara yang memiliki lahan yang luas dan subur untuk ditanami padi, bukan merupakan kendala untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo bahkan sempat berkelakar akhir tahun 2017 Indonesia dapat mewujudkan swasembada beras. Namun hal itu tampaknya akan sulit terealisasi.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengungkapkan angka impor beras masih cukup beras. ?Meski anggaran dan subsidi meningkat tapi impor beras juga meningkat,? kata Enny dalam diskusi Evaluasi Kebijakan Pangan di masa Pemerintahaan Jokowi-JK, di Jakarta, Senin (10/7/2017).
Berdasarkan Data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Direktorat Jenderal Bea Cukai menunjukkan tahun 2016 total impor beras mencapai 1,3 juta ton. Sementara periode Januari-Mei 2017 impor beras sebesar 94 ribu ton.
"Sehingga total impor beras sepanjang pemerintahan Jokowi mencapai 2,74 juta ton dengan nilai Rp15,7 triliun,? papar dia.
Tidak hanya beras, kata Enny, Indonesia juga masih melakukan impor sejumlah komoditas. ?Meski pemerintah berhasil tidak melakukan impor jagung tapi impor justru gandum meningkat,? tambah dia. Kementerian Pertanian mengehentikan impor jagung secara mendadak, akibatnya 483.185 ton jagung impor sempat tertahan di pelabuhan serta berdampak pada peningkatan harga pakan ternam sekitar 20%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement