Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menegaskan bahwa cerita pemadaman listrik di wilayah Kalimantan yang diakibatkan kekurangan daya kini sudah berakhir, karena kapasitas listrik yang ada sudah berlebih.
"Untuk Sistem Mahakam di Kalimantan Timur ini saja, kita surplus 300 Mega Watt (MW)," jelas Sofyan Basir saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kariangau di tepi Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (17/7/2017).
Sofyan mengingatkan untuk membedakan pemadaman karena kekurangan daya yang umumnya terjadwal, dengan pemadaman disebabkan gangguan distribusi yang bisa karena berbagai hal.
Sistem Mahakam adalah jaringan distribusi listrik yang menyuplai listrik untuk kota Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.?Beban puncaknya, pemakaian antara pukul 17.00-22.00 Wita mencapai 400 MW, sementara pasokan daya dari sejumlah pembangkit PLN kini mencapai 700 MW.
Pasokan daya akan terus bertambah pada 2018 dan 2019 dengan disatukannya Sistem Mahakam dengan Sistem Barito, jaringan distribusi yang melistriki Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dari kedua sistem terkumpul daya 2.200 MW di akhir 2019.?Menurut Direktur Bisnis PT PLN Regional Kalimantan Joko Abumanan, di dalam Sistem Barito pada 2018 tersebut akan selesai PLTU Tanjung di Tabalong yang menghasilkan daya 200 MW.
Pada 2019 ada lima lagi pembangkit listrik tenaga uap yang selesai, dua di antaranya adalah PLTU Asam-asam sebesar 200 MW di Tanah Laut dan PLTU yang dibangun di seberang Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin, di Kalimantan Selatan, yang juga menghasilkan daya 200 MW.?Seluruhnya sampai 2019, PLN membangun PLTU 2X100 MW di 10 lokasi di Kalimantan, yaitu lima di Kalimantan Timur, empat di Kalimantan Tengah, dan dua di Kalimantan Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement