Gabungan Pengusaha Karet (Gapkindo)?Sumatera Selatan sepakat mengkaji ekspor karet guna mengantisipasi penurunan harga karet.
Hal itu dilakukan karena anggota Dewan Karet Tripartitharga Internasional (International Tripartite Rubber Council/ITRC) yang terdiri dari produsen karet utama, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand, tengah mempertimbangkan untuk memangkas ekspor karet dalam waktu dekat.
"Indonesia, Malaysia, dan Thailand saat ini memproduksi sekitar 60% dari total output karet global yang mencapai lebih dari 12,7 juta ton," ungkap Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex K Edy di Palembang, Rabu (19/7/2017).
Menurutnya, keputusan final tiga negara akan dibicarakan pada pertemuan yang direncanakan awal Agustus, termasuk presentasi pengurangan ekpor masing-masing negara sehingga belum diputuskan atau diketahui berapa persen.
Alex menuturkan Gapkindo Sumsel sendiri tentunya mendukung semua usaha pemerintah untuk meningkatkan harga karet internasional, dengan catatan apabila kesepakatan tersebut dipatuhi oleh ketiga negara.
"Selama ini hanya Indonesia yang patuh, ada negara yang tidak patuh terhadap kesepakatan," jelasnya.
Diungkapkan Alex, ekspor karet alam asal Sumsel pada tahun lalu mencapai 1 juta ton. Jumlah tersebut sekitar 30 persen dari total keseluruhan ekspor karet alam Indonesia yang mencapai 3 juta ton.
"Kita berharap penyerapan produksi karet untuk kebutuhan dalam negeri lebih ditingkatkan di mana ada beberapa alternatif, seperti menciptakan pasar di luar industri ban, yakni dicampur untuk membuat aspal dan semen," pungkas Alex.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement