Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indosat Takut Bersaing Tarif Data Murah? Kenapa?

Indosat Takut Bersaing Tarif Data Murah? Kenapa? Kredit Foto: Indosat Ooredoo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indosat Ooredo menilai persaingan tarif layanan data internet seluler yang semakin murah antaroperator telekomunikasi akan berdampak menurunnya kualitas layanan data dan ini akan dirasakan langsung konsumen.?CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli mengatakan saat ini operator telekomunikasi berlomba menjual layanan data dengan tarif di bawah biaya produksi secara terus menerus akibat tekanan persaingan bebas tanpa regulasi batas bawah tarif layanan data.

"Yang akan kacau kualitas dulu, investasi perusahaan akan dikurangi. Proses industri mati akan panjang bertahun-tahun dan akan banyak korban. Yang pertama kali terkena imbas pada pengguna," kata Alexander di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Ia menjelaskan saat ini operator saling menjual data dengan harga di bawah biaya produksi dan berpotensi mematikan industri telekomunikasi secara perlahan jika pendapatan kian menurun akibat dampaknya tarif murah yang tidak seimbang dengan pengeluaran.

Dalam surat pengajuan batas bawah tarif layanan data yang dilayangkan dari pihak Indosat Ooredo kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indosat mengusulkan operator diwajibkan untuk menghitung "yield data" (total pendapatan data dibagi dengan total trafik data) selama satu kuartal dan melaporkannya kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).?Dengan adanya aturan batas bawah, yield operator akan membaik dan berdampak pada perbaikan kinerja operator yang akan meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk pendapatan pajak maupun bukan pajak.

"Yang terpenting adalah terjaganya keberlangsungan layanan bagi masyarakat," katanya.

Sejak surat pengajuan tersebut dilayangkan pada Senin (17/7), Alex meyakini operator lain mendukung intervensi pemerintah untuk batas bawah tarif layanan data.

"Yang saya dengar Hutchison (Tri Indonesia) menyambut, Smartfren juga sudah oke, Telkomsel karena tarifnya yang paling tinggi kelihatannya juga akan support," kata Alex. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: